Menteri BUMN, Erick Thohir (Cuplikcom/Fitriyah)
Cuplikcom-Jakarta-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendukung langkah Densus 88 Anti Teror Polri menangkap oknum karyawan perusahaan BUMN yang terlibat gerakan radikalisme dan terorisme.
Oleh karena itu Erick menegaskan, tak ada ruang bagi terorisme di Kementerian BUMN maupun di perusahaan-perusahaan pelat merah.
"Saya mendukung upaya hukum dan sanksi yang tegas bagi oknum di Kementerian BUMN maupun di perusahaan BUMN, yang terduga dan terbukti terlibat gerakan radikalisme dan terorisme, tanpa terkecuali," kata Erick dalam keterangannya kepada Cuplikcom, Sabtu (18/9/2021).
"Kami pastikan bersama-sama tidak ada tempat bagi terorisme di tubuh BUMN," imbuhnya.
Seperti diketahui, Densus 88 Anti Teror Polri menangkap terduga teroris berinisial S, yang merupakan karyawan PT Kimia Farma. Setelah kejadian itu, Kimia Farma langsung memecat karyawan tersebut.
Erick memastikan, eks karyawan Kimia Farma tersebut tidak memiliki akses dan kewenangan untuk memanfaatkan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR perusahaan.
Lebih lanjut Erick mengatakan, BUMN punya sistem verifikasi penggunaan dana CSR agar tidak ada yang tersalurkan untuk aksi terorisme.
"Setiap langkah BUMN adalah untuk membangun Indonesia, kami tidak mentoleransi terorisme, dan kami terus memperkuat proses internal untuk pencegahan dan penanganan paham radikalisme di lingkungan BUMN," ujarnya.
Ia menambahkan, sebagai langkah preventif ke depan, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah untuk memberikan pemahaman terkait nilai-nilai luhur Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia.