Papan informasi proyek. (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Indramayu - Rehabilitasi Ruang Kelas dengan tingkat kerusakan Sedang Berat UPTD SDN 1 Jatisawit Lor Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu diduga bermasalah.
Dari hasil investigasi dilapangan menyebutkan, pada rehab ringan pelaksana terindikasi berbuat curang dengan masih memakai bahan kayu bangunan lama. Tanpa memperhatikan kualitas yang seharusnya diterapkan pada spesifikasi.
Hal itu diungkapkan Ketua GNPK RI Kabupaten Indramayu, Karyanto. Ia mengatakan pihaknya telah turun langsung kelapangan untuk mengetahui pekerjaan pada sekolahan tersebut.
Namun, pada saat cek langsung GNPK RI mencium aroma dugaan penyimpangan pada pelaksanaan yang memakan anggaran lumayan besar itu.
"Kami cium ada dugaan penyimpangan disini, kami lihat secara langsung ada bahan-bahan bekas bangunan lama yang dipakai kembali untuk bahan kayu bahkan ada kayu yang keropos masih juga dipakai," tukasnya, Minggu (19/09).
"Pada pekerjaan bangunan kayu atap juga terindikasi tidak dilakukan pembongkaran. Hanya menurunkan genteng kemudian dipasang lagi gentengnya," sambungnya.
Pihaknya juga menyayangkan pengawasan dilapangan minim. Sehingga alhasil pelaksana leluasa berbuat diluar spesifikasi.
"Disinilah asli penyebab berkurangnya kualitas, pengawasan tidak dilakukan dengan maksimal," pungkas pria yang akrab disapa Elang itu.
GNPK RI meminta kepada pihak yang terkait agar tegas mengawasi pekerjaan yang bersumber dari keuangan negara.
Pihaknya sebagai kontrol sosial untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan seperti kerugian keuangan negara.
Diketahui, pekerjaan tersebut memakan anggaran sebesar Rp447.293.000,- dan dimenangkan oleh CV. PUTRA RENGGANIS yang beralamat di jalan Cimanuk Barat Blok L NO Sindang Indramayu Jawa Barat.