Ilmuwan mendapati jet lag bisa disebabkan dua kelompok sel di otak yang tidak bisa sinkron.
Tubuh membangun sistem waktu yang disebut circadian rhythm dan membantu kapan harus makan, tidur, bangun, serta aktivitas lain. Sistem ini sebagian dipengaruhi oleh pergantian siang dan malam.
Perubahan zona waktu atau kerja malam hari, dapat menyebabkan kesalahan tubuh dalam mengangkap waktu. Perubahan waktu tubuh itu dipengaruhi oleh paparan sinar.
Penenliti di University of Washington di Seattle menemukan pada tikus, terjadi pengaruh pada dua kelompok neuron atau sel otak. Kelompok ini terpisah, tapi terhubung dalam struktur yang disebut suprachiasmatic nucleus, di bawah hypothalamus di pusat otak.
Satu kelompok ventral atau dasar neuron menerima informasi cahaya langsung dari mata dan membut ritme sesuai siang dan malam. Neuron ini melakukan sinkronisasi dengan tidur yang dihubungkan dengan kelelahan fisik.
Kelompok lain disebut dorsal yang berubah sangat intensif dalam paparan cahaya.
Biasanya dua kelompok neuron bekerja sama. Tetapi pergantian terang gelap bisa membuat tak bisa sinkron
Tikus dinilai sebagai analogi yang baik mengenai bagaimana ritme manusia bisa bekerja.