Saat Pak Kursin mengurus dokumen kependudukan di Kantor Kecamatan Kedokanbunder (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Petugas Pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) Kecamatan Kedokanbunder dibuat bingung oleh seorang pria yang mengurus Administrasi Kependudukan (Adminduk). Pasalnya, buku nikah yang dibawanya itu dalam keadaan sobek dan sudah tidak ada tulisan tinta.
Pria tersebut adalah Pak Kursin warga Desa Jayawinangun, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang mengurus Adminduk untuk membuat Kartu Keluarga (KK) dengan membawa buku nikah yang sudah rusak. Hal ini dilakukan karena KK sebelumnya hilang entah dimana pada saat dirinya melakukan pembongkaran rumah.
Seperti diketahui, sebagai salah satu syarat untuk membuat KK adalah harus melampirkan buku nikah. Pak Kursin datang ke kantor Kecamatan Kedokanbunder dengan membawa buku nikah sebagaimana dimaksud untuk memenuhi persyaratan.
Sesampainya di kantor kecamatan, ia langsung disambut oleh petugas, lalu menyampaikan maksud dan tujuannya serta mengeluarkan persyaratan yang dibutuhkan kemudian langsung diserahkan kepada petugas tersebut.
Ketika memeriksa buku nikah, petugas kebingungan karena buku sudah terpotong menjadi dua bagian, bahkan sudah tidak ada tulisan identitas yang biasa ditulis dengan tinta. Melihat kondisi demikian, petugas dapat memaklumi dan menanyakan langsung kepada yang bersangkutan tentang kapan menikah dan dengan siapa.
"Di buku nikahnya tidak ada tulisan karena sudah hilang termakan usia. Namun kita bisa mendapatkan informasi langsung dari yang bersangkutan tentang statusnya," kata Insi, petugas Adminduk Kecamatan Kedokan Bunder di kantornya, Kamis (14/10/2021).
Camat Kedokan Bunder, Andri M Shaleh menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi masyarakat yang memiliki tanggung jawab untuk menyimpan dan merawat dokumen kependudukan sejak lama.
"Ini luar biasa. Dokumen sejak tahun 1985 semenjak nikah masih ada dan tersimpan walaupun kondisinya sudah rusak," ujar Andri.
Sementara itu, Pak Kursin, seusai mengurus dokumen kependudukan menuturkan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh jajaran di Kantor Kecamatan Kedokan Bunder karena telah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya.
"Alhamdulilah KTP dan KK saya sudah jadi semua dengan waktu yang tidak lama. Pelayanannya ramah, akrab dan ternyata membuat KTP dan KK itu gratis. Saya mau bayar ternyata ditolak," tutur Kursin.