"Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya rencana menggelar Rakernas untuk menentukan siapa calon pendamping Ibu Mega, kami undur menjadi hari Sabtu, 25 April. Salah satu pertimbangan utamanya adalah agar daerah-daerah bisa mengawal proses hasil penghitungan suara. Setelah semuanya selesai, daerah diharapkan siap. Sampai saat ini seluruh DPD sedang sibuk melihat hasil penghitungan suara," kata Arif Budimanta saat dikonfirmasi Persda Network.
"Kami tidak ingin daerah-daerah hilang konsentrasinya dalam melakukan rekapitulasi suara partai yang masih berlangsung hingga saat ini. Oleh karena itu, sebagai jalan tengahnya adalah Rakernas kami undur. Itu keputusan terbaik agar pelaksanaan Rakernas juga berjalan dengan lancar," Arif menambahkan.
Pada 25 April nanti, PDI-P akan mengumumkan secara resmi siapa pendamping Megawati di Pilpres. Tak hanya PDI-P yang akan menggelar hajatan penting dalam persiapan menghadapi putaran pemilu presiden (Pilpres) Juli mendatang. Partai Golkar sedianya akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) pada 23 April mendatang. Rapimnasus Golkar akan memutuskan apakah jadi berkoalisi dengan Partai Demokrat, penentuan cawapres atau berkoalisi dengan partai lain, salah satunya PDI-P.
Kemudian, Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melaksanakan sidang majelis syuro yang akan digelar selama dua hari 25-26 April untuk memutuskan apakah berkoalisi dengan Partai Demokrat, atau oposisi sendirian di parlemen. Partai Demokrat juga akan menggelar Rapimnas selama dua hari yang waktunya sama dengan sidang majelis syuro PKS, untuk kemudian mengumumkan siapa yang akan menjadi pendamping Presiden SBY pada putaran Pilpres Juli nanti.