Cuplik.com - JAKARTA, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil meminta kepada dua direksi baru (Dirut dan Wadirut) Pertamina agar bisa meningkatkan produksi minyaknya yang kini mencapai 150.000 barel per hari. Ini mengingat, 90 persen keuntungan Pertamina diperoleh dari sektor hulu.
"Tantangan paling besar untuk Karen (Direktur Utama Pertamina) adalah bagaimana meningkatkan produksi minyak. Oleh sebab itu, tantangan terbesar bagi pertamina yang memiliki keuntungan ada di hulu. Karena itu hulu harus dikuasai betul orang yang menguasai hulu. Karena 90 persen keuntungan Pertamina datang dari hulu," kata Sofyan Djalil seusai melantik Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina dan Omar Sjawaldy Anwar sebagai Wakil Dirut, di Kantor Meneg BUMN, Jln Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (5/2).
Selain melantik Karen dan Omar, Meneg BUMN juga melantik Sony Sumarsono, Gita Irawan Wirjawan dan Humayun Bosha sebagai anggota Dewan Komisaris Pertamina. Juga dilantik Herman Prayitno (Komisarus Utama PT Angkasa Pura II), Isnoor Haryanto (Dewan Komisaris PT Angkasa Pura I. Saat ini produksi minyak Pertamina mencapai 150.000 barel per hari.
Oleh karena itu, angka tersebut bisa terus naik dan Pertamina bisa melakukan investasi yang cukup banyak di sektor hulu. Sofyan yakin direksi baru akan mampu menyelesaikan masalah distribusi. "Ya kita optimis, itu adalah prioritas utama bagi mereka," katanya.
Menteri mengatakan, rencana Pertamina menjadi perusahaan publik yang tidak terdaftar di bursa (non listed public company) belum menjadi prioritas perseroan. Sebab, perusahaan plat merah itu masih harus melakukan spin off beberapa anak usahanya sebelum rencana itu terwujud.
Sofyan juga menegaskan tidak ada kepentingan partai politik dalam pergantian Dirut Pertamina itu. Bahkan pergantian tersebut tidak berurusan dengan Partai Demokrat, meskipun ia adalah menteri yang berasal dari partai tersebut. "Saya tidak punya urusan dengan Partai Demokrat dalam pergantian dirut ini. Sekali pun ada, pasti akan ada yang masuk penjara," katanya tegas. Pergantian Dirut Pertamina ini adalah dalam rangka peremajaan organisasi dan bersifat normal, sama seperti pergantian jajaran direksi di perusahaan lain.