peletakan batu pertama rumah budidaya jamur tiram yang merupakan langkah awal dari program pemberday (Cuplikcom/M.RIKO INDRIANTO)
Cuplikcom - Surabaya, 12 November 2021 – Pada Hari Jumat tanggal 12 November 2021 telah dilakukan prosesi peletakan batu pertama rumah budidaya jamur tiram yang merupakan langkah awal dari program pemberdayaan kerjasama antara Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM), Bank Muamalat dan Yayasan Islamadina.
Prosesi peletakan batu pertama rumah jamur tiram yang berlokasi di Jl. Wisma Tengger II No. 8, Kandangan, Kec. Benowo, Surabaya – Jawa Timur tersebut dilakukan langsung oleh Novi Wardi selaku Direktur Eksekutif BMM dan Galeh Pujonegoro selaku Kepala Divisi Penghimpunan dan Perwakilan Wilayah BMM dan disaksikan oleh Ustadz Abdul Azis selaku Ketua Yayasan Islamadina.
Rumah jamur tiram ini akan dimanfaatkan sebagai lokasi budidaya jamur tiram yang akan dipasang 5000 buah baglog jamur. Nantinya, hasil dari budidaya jamur tiram ini diharapkan dapat menjadi sumber pemasukan bagi Yayasan Islamadina sendiri baik untuk kegiatan operasional maupun kebutuhan anak asuh santri yang terdiri dari yatim, piatu dan dhuafa sehingga kedepannya dapat menjadi yayasan yang mandiri dan independen.
Jamur tiram yang telah dipanen nantinya akan dipasarkan sebagai pasokan untuk para pelaku bisnis masakan jamur siap saji dan juga akan dikelola, dimasak dan dipasarkan sendiri oleh para santri Yayasan Islamadina dalam bentuk makanan kemasan dan juga berbagai menu makanan siap saji berupa jamur krispi, lumpia jamur, sate jamur, keripik jamur, hingga botok jamur.
Ustadz Abdul Azis selaku Ketua Yayasan Islamadina menyatakan, “Insya Allah kualitas jamur kami adalah salah satu kualitas paling bagus di pasar, karena jamur kami bisa tahan hingga 1 minggu dalam penyimpanan lemari pendingin tanpa menguning sama sekali.” Dia juga menekankan bahwa jamur produksi Yayasan Islamadina selalu menjadi yang ditunggu-tunggu di pasaran karena rasa dan kualitasnya serta cara pengolahannya yang sangat teliti dalam menghasilkan jamur yang berkualitas.
Dalam kesempatan tersebut, Novi Wardi menyampaikan bahwa inisiasi ini menjadi peluang pengembangan pemberdayaan yang dapat direplikasi di beberapa tempat sehingga dapat menjadikan masyarakat semakin berdaya dan mandiri secara berkelanjutan. “Saat ini menjadi fokus bagi kita bersama bahwa bantuan selayaknya diberikan kepada saudara-saudara kita untuk menjadikan mereka berdikari dan berdaya secara ekonomi secara berkelanjutan sehingga tujuan pengelolaan zakat yang efektif dalam mewujudkan mustahik menjadi muzaki dapat terwujud” tambahnya.
BMM dan Bank Muamalat berkomitmen untuk terus bersinergi dalam mendukung inisiasi program-program pemberdayaan sosial-ekonomi yang berdampak jangka panjang demi kemandirian ekonomi masyarakat guna meningkatkan angka kesejahteraan.