Foto: Presiden Joko Widodo (Cuplikcom/Fanny)
Cuplikcom-Jakarta-Presiden Joko Widodo sempat meluapkan kekesalannya terhadap kinerja BUMN. Kali ini yang menjadi sasaran adalah proyek kilang Pertamina yang terus tertunda hingga mandek di tengah jalan.
"Pertamina sudah bertahun-tahun yang namanya Rosneft di Tuban ingin investasi. Sudah mulai, saya ngerti Rosneftnya ingin cepat, tapi kitanya gak pengen cepat," jelas Jokowi dalam siaran di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11/2021).
"Ini investasinya besar sekali, Rp 168 triliun, tapi realisasi baru kira-kira Rp 5,8 triliun," ujar Jokowi lagi sambil menarik nafas panjang.
Ada dua proyek yang disinggung oleh Jokowi yaitu proyek kilang (Grass Root Refinery/GRR) Tuban Jawa Timur dan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang diakuisisi Pertamina pada akhir 2019 lalu, untuk penyelesaian proyek revamping platforming dan aromatic yang dinilai pembangunannya lamban.
Sebelumnya ada enam mega proyek kilang Pertamina yang mau dibangun, terdiri dari empat pengembangan kilang eksisting yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) serta dua kilang baru Gras Root Refineri (GRR).
Dua proyek baru itu adalah (GRR) Tuban dan GRR Bontang. Sementara ada 4 proyek pengembangan kilang seperti yakni RDMP V Balikpapan, RDMP IV Cilacap, RDMP VI Balongan, RDMP RU II Dumai, dan RDMP RU III Plaju.
Proyek RDMP Pertamina
Proyek RDMP Balikpapan, Kalimantan Timur progresnya sudah mencapai 43% pada akhir Oktober 2021 kemarin, Ditargetkan beroperasi pada 2024 untuk fase pertama ini untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260 ribu barel per hari (BPH) menjadi 360 ribu BPH.
"Hingga akhir Oktober, RDMP Balikpapan berhasil melakukan realisasi lebih besar 0.25% dari target reforecast, di mana realisasi proyek mencapai 43.28%. Percepatan ini didukung oleh percepatan delivery peralatan Long Lead Item (LLI) yang mayoritas telah tiba di Balikpapan tahun 2021," ungkap Suwahyanto, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (05/11/2021).
Begitu juga dengan RDMP Balongan, Jawa Barat telah terealisasi sebesar 23% per Juli 2021, mengutip keterangan resmi Pertamina (13/8/2021). Proyek Ditargetkan selesai pada Mei 2022. Selain itu Pertamina juga terus mencoba membangun kilang RDMP lainnya di Cilacap, Dumai, dan Plaju.
Kilang GRR Tuban
Proyek kilang baru di Tuban Jawa Timur ini diinformasikan Presiden Joko Widodo berjalan lambat. Dari total investasi yang mencapai Rp 168 triliun baru terealisasi sekitar Rp 5,8 triliun.
Dari keterangan, Saat ini pembangunan proyek itu dalam proses pengerjaan Front End Engineering Design (FEED). Sementara aktivitas fisik untuk persiapan pembangunan seperti land clearing telah mencapai 54% per Agustus.
"FEED ini merupakan salah satu milestone penting dalam proyek pembangunan kilang GRR Tuban. Dari FEED ini, diharapkan didapatkan gambaran secara spesifik terhadap peralatan kilang dan infrastruktur yang akan dibangun di kilang Tuban," Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, Ifki Sukarya mengutip keterangan tertulisnya, Senin (16/8/2021).
Proyek itu ditargetkan beroperasi pada Juni 2027. Namun target ini mundur enam bulan karena negara tempat asal kontraktor yang melakukan desain teknis dan licencor terhambat karantina wilayah akibat Covid - 19.
Kilang GRR Bontang
Pertamina batal membangun proyek kilang bahan bakar minyak baru di Bontang, Kalimantan Timur padahal sudah dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini diungkapkan pada awal Januari lalu oleh Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih pada Januari lalu.
"Rencana pembangunan GRR (Grass Root Refinery) Kilang Botang sejak rencana kerja sama Pertamina dengan calon partner berakhir di 2019, ini masih dalam pengkajian," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (18/01/2021).
Selain itu, lanjutnya, adanya permasalahan mengenai keterbatasan lahan yang dimiliki pemerintah di Bontang saat ini menurutnya tidak mencukupi untuk pembangunan kilang BBM baru.