Saat Tim Deputi Bidang Sistem Nasional Tinjau Pembangunan Breakwater (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Tim Deputi Bidang Sistem Nasional Set Jen Watannas melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (24/11/2021).
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka meninjau proyek breakwater (pemecah ombak) yang berlokasi di tiga titik pantai wilayah Kecamatan Juntinyuat, yakni, Pantai Dadap, Pantai Glayem, dan Pantai Limbangan.
Turut dalam tim, Mayjen TNI Moh Hatta Usmar Rukka Beserta Istri, Ir Hadian Ananta Wardhana Beserta Istri, Kolonel Adm Achmad Dachlan, Kolonel Laut (E) Yudo Purnomo, Kolonel Czi Nurtjahjo Wibowo, Mila Purnama . Didampingi oleh Danrem 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf Elkines Vilando Dewangga, Kasdim 0616/Indramayu, Mayor Inf Ruhiyat, mewakili Dandim 0616/Indramayu, Letkol Inf Teguh Wibowo, Asda II, Maman Kostaman.
Ir Hadian Ananta Wardhana, selaku Ketua Tim Deputi Bidang Sistem Nasional Set Jen Watannas mengatakan, daerah Dadap merupakan salah satu wilayah dengan ancaman abrasi paling dekat, maka dari itu dibuatkan breakwater untuk melindungi abrasi yang mencapai 30 meter pertahun.
"Maka dengan dibangunnya breakwater kita tidak mengalami kekhawatiran lagi," katanya.
Sementara Maman Kostaman selaku Asda II yang juga turut hadir menuturkan, bahwa proyek yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui kementrian PUPR ini merupakan hal strategis, tentunya dengan anggaran yang sangat besar sehingga jika menggunakan APBD tidak memiliki kekuatan.
"Tentunya dengan anggaran yang sangat besar, sehingga jika menggunakan APBD tidak memiliki kekuatan. Harus ada kolaborasi dengan pemerintah pusat," tuturnya.
Lanjut Maman, beberapa titik breakwater yang dibangun di Indramayu sendiri, telah menggunakan anggaran melebihi sampai dengan sekitar 200 milyar.
"Kalau dari APBD tidak terbayangkan, karena tidak mencukupi untuk menopang pembangunan breakwater," ungkapnya.
Dia berharap, keberadaan breakwater di Indramayu ini, selain untuk menjaga abrasi juga bisa menjadi tempat wisata yang baru.
"Indramayu kan panjang pantainya 147 Km, Kabupaten yang memiliki pantai terpanjang di pulau Jawa," ucapnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Asyriqin selaku kuwu Desa Dadap menyampaikan, meski pembangunan breakwater tersebut sudah selesai namun ada hal lain yang belum diselesaikan, untuk itu dia berharap bahwa pihak terkait mau menyelesaikan hal tersebut dengan cepat.
"Efek dari pembangunan ini banyak yang mengalami imbasnya, termasuk jalan di sekitar Desa Dadap, untuk itu kami meminta kepada pihak terkait agar mempercepat pemberesan," pinta Asyriqin.
Dia menambahkan, untuk wacana pembangunan breakwater menjadi daerah wisata pihaknya masih mengkaji terlebih dahulu. Namun dia berpesan kepada warga sekitar agar ikut menjaga fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah.