Cuplik.Com - Juba, Sedikitnya 177 orang tewas dalam serangan akhir pekan di desa-desa suku Loe Nuer oleh sejumlah pria bersenjata dari kelompok etnik Murle yang bersaing di negara bagian Jonglei di Sudan selatan, seorang pejabat pemerintah mengatakan, Senin (20/4).
"Pada pukul 16 kemarin, 177 mayat telah ditemukan oleh tim kami," komisaris daerah Akobo, Doyak Chol, mengatakan.
"Kami memperkirakan lebih dari 300 (mayat) pada waktu semua tempat telah diperiksa," imbuhnya.
Seorang juru bicara militer Sudan selatan, Malaak Ayuen Ajok, mengatakan mereka belum dapat membuktikan jumlah orang yang tewas tersebut tapi bahwa "itu tidak akan kurang dari 60 orang".
Lingkaran setan penggeropyokan ternak dan serangan balasan di Sudan selatan telah mengganggu wilayah kaya minyak itu sejak perjanjian damai utara-selatan 2005 di Sudan mengakhiri salah satu konflik terlama di Afrika itu, tapi menyebabkan warga sipil selatan bersenjata berat.
Negara bagian Jonglei yang terpencil dan berawa -- tempat raksasa minyak Perancis Total memegang konsesi raksasa, sebagian besar belum diekplorasi -- telah dihantam keras khususnya oleh penggeropyokan ternak dan pembunuhan yang berkaitan yang meretakkan masyarakat di sepanjang garis etnik.
Pemilihan, referendum
Beberapa pengamat internasional dan pejabat pemerintah Sudan selatan mengkhawatirkan bahwa, seperti halnya perdamaian yang terganggu, bentrokan itu memelihara suasana menentukan sebelum pemilihan nasional yang direncanakan pada 2010 dan referendum mengenai kemerdekaan untuk Sudan selatan pada 2011.
Pada Maret sedikitnya 453 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan di suku Lou Nuer di desa suku Murle, yang secara luas dipahami untuk membalas atas pencurian 20.000 ternak Loe Januari. Sejumlah besar sapi juga telah dicuri dalam serangan itu.
"Sekarang ini mereka menyerang manusa, bukan ternak," kata Chol, merujuk pada kekerasan akhir pekan ini yang ia katakan dilakukan oleh sekitar 500 pria bersenjata. "Mereka menembak secara tidak pandang bulu. Itu balas dendam."
Ia tidak mengatakan berapa banyak orang yang tewas itu orang Loe Nuer dan berapa banyak dari penyerang Murle, tapi mengatakan desa-desa Lou yang tak bersenjata hanya memberikan sedikit perlawanan.
Di satu dari 16 desa yang diratakan dengan tanah, banyak anak tenggelam di sebuah sungai ketika mereka berupaya untuk melarikan diri dari orang-orang bersenjata, kata Chol. Serangan itu mulai sebelum fajar Sabtu, ia menambahkan.
Koordinator Misi PBB di Sudan (UNMIS) untuk selatan David Gressly, mengatakan bahwa satu tim PBB akan melakukan perjalanan Selasa ke daerah yang sulit guna mencapai akses keamanan dan kebutuhan kemanusiaan menyusul kekerasan itu. Satu tim penilitian pedahuluan telah dikirim Minggu, ia menambahkan, tapi tim itu tidak dapat menjelaskan korban tewas tersebut.
Satu laporan mengenai serangan Maret oleh tim bersama dari badan-badan PBB yang berbeda, yang tampak Senin, minta pada UMNIS untuk meningkatkan patroli di daerah itu dan untuk meningkatkan bantuan pada para pejabat setempat yang akan berupaya untuk meningkatkan situasi keamanan yang mengerikan.
Kira-kira 2 juta orang telah tewas dan sekitar 4 juta orang kehilangan tempat tinggal dalam perang utara-selatan dua dekade lamanya karena ideologi, ras, agama dan minyak. Konflik terpisah di wilayah Darfur di Sudan barat masih belanjut.