Foto: Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi (Cuplikcom/Fanny Nurul Khotimah)
Cuplikcom-Jakarta-Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi di Islamamad, Pakistan
Pertemuan keduanya terjadi di sela Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Beberapa agenda yang menjadi pembahasan antara lain situasi kemanusiaan di Afghanistan, pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
"Bertemu dengan perwakilan Taliban, Amir Khan Muttaqi di Islamabad (18/12) dan membahas situasi kemanusiaan, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan," ungkap Menteri Retno dalam cuitannya di akun Twitter pribadi, dikutip Minggu (19/12/2021).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti situasi di Afghanistan yang memburuk karena pemerintahan inklusif yang belum terwujud.
Terkait hal itu, pemerintah Indonesia akan turut memberikan bantuan bagi rakyat Afghanistan.
Hal tersebut sempat diutarakan Presiden saat berbicara secara virtual pada Sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 26 November 2021.
"Saat ini, pemerintahan inklusif belum terwujud. Situasi kemanusiaan memburuk. Sekitar 23 juta rakyat Afghanistan terancam krisis pangan. Bantuan kemanusiaan menjadi prioritas. Kami berkomitmen memberikan bantuan, termasuk untuk bantuan kapasitas," ujar Presiden Jokowi.
Selain isu kemanusiaan, ada dua isu yang jadi perhatian Indonesia. Pertama, pemberdayaan perempuan. Presiden Jokowi mengingatkan bahwa penghormatan hak-hak perempuan adalah salah satu janji Taliban.
Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia ingin berkontribusi agar janji tersebut dapat dipenuhi, antara lain melalui Indonesia-Afghanistan Women Solidarity Network yang akan dimanfaatkan untuk kerja sama pemberdayaan perempuan ke depan.
Kedua, kerja sama antarulama. Presiden Jokowi memahami betul peran penting ulama di masyarakat. Pada 2018 Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama Afghanistan-Pakistan-Indonesia untuk mendukung proses perdamaian.
"Meskipun situasi Afghanistan sudah berbeda, namun ulama tetap berperan penting. Kami siap memfasilitasi dialog antara ulama, termasuk ulama Afghanistan," tandasnya.