Jum'at, 10 Januari 2025
JPU Tuntut Terdakwa Perkara PG Jatitujuh 2 Tahun Penjara (Cuplikcom/Andrian)
Cuplikcom - Indramayu - Perkara Kisruh Pabrik Gula Jatitujuh yang menimbulkan korban jiwa, masuk tahap penuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu, pada Rabu (5/1/2022).
M Ichsan, Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Indramayu mengungkapkan, Tujuh terdakwa pembawa sajam dan senpi saat terjadinya pembunuhan tersebut dijatuhi tuntutan selama 2 tahun penjara.
"Para terdakwa mengakui bahwa saat kejadian membawa senjata tajam dan senjata api, barang bukti yang kami tunjukkan juga diakuinya milik para terdakwa," katanya.
"Tujuh terdakwa mengaku bahwa anggota F-Kamis dan juga ikut menggarap lahan di wilayah tersebut, sementara untuk sidang selanjutnya akan dilakukan minggu depan dengan agenda pembelaan terdakwa," tambahnya.
Ichsan menyebutkan, untuk berkas perkara Enam terdakwa yang membacoki korban dengan senjata tajam sampai menghilangkan nyawa korban di lahan PG Jatitujuh sudah dinyatakan lengkap P21 dan sudah melalui tahap Dua yang kemudian dilimpahkan ke pengadilan negeri hari ini untuk diagendakan sidang berikutnya.
"Kita masih menunggu penetapan jadwal sidang para terdakwa pembunuhnya, Enam orang terdakwa pembunuhan tersebut kita split menjadi 3 berkas perkara, kita sangkakan melanggar pasal 338 KUHP dan pasal 170 dan ada satu berkas lainnya kita sangkakan pasal 107 tentang penguasaan lahan," jelas Ichsan.
Sementara itu, untuk aktor atau dalang pembunuhan tersebut masih dalam tahap pra penuntutan, artinya dari penyidik polres telah menyerahkan berkas perkara tahap satu ke kejaksaan negeri indramayu.
"Selanjutnya berkas tersebut kita teliti kelengkapannya dan ternyata ada beberapa kekurangan, kita juga sudah memberikan petunjuk kepada penyidik langkah-langkah untuk melengkapinya," ungkapnya.
Ichsan berpesan kepada masyarakat agar tidak mengedepankan emosional yang berakibat fatal sampai merugikan pelaku sendiri, karena hal tersebut pastinya akan menimbulkan permasalahan baru, sebaiknya diselesaikan secara dingin jika ada permasalahan.
Sementara itu, Ruslandi selaku kuasa hukum para terdakwa berharap majelis hakim dapat mempertimbangkan fakta-fakta Dari hasil persidangan.
"Saya berharap majelis hakim dapat mempertimbangkan dari fakta persidangan, karena sampai dengan persidangan hari ini para terdakwa kooperatif mengakui atas perbuatannya," ujarnya.
"Jadi saya mohon kepada majelis hakim pastinya dapat meringankan vonisnya," pungkas Ruslandi.
