Foto: Warga berada di Supermaket membeli kebutuhan pokok minyak goreng (Cuplikcom/Fitriyah Jewellery Farsih)
Cuplikcom-Jakarta-Pemerintah resmi membentuk holding pangan BUMN dengan nama ID Food, dengan harapan agar dapat menjaga produktivitas hingga menjamin harga pembelian dari petani.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjadi induk Holding tersebut yang membawahi 8 perusahaan BUMN pangan lainnya.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi membeberkan cara menjaga stabilitas produksi, harga pangan, hingga kesejahteraan petani di hulu. Dia menjelaskan dari hasil penggabungan BUMN pangan ini membentuk ekosistem yang lebih efisien dari hulu hingga hilir.
"Mulai dari pasca-panen, pergudangan, distribusi. Jadi kita diminta efisien dengan ekosistem ini. sehingga nanti ada ketahanan pangan, kualitas produk yang lebih baik, dan sustainability untuk inklusivitas petani. Serta jadi perusahaan kelas dunia," ungkapnya kepada wartawan di Kawasan Kota Tua Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Dia membeberkan stabilitas produksi itu bisa dilakukan dengan cara memaksimalkan produksi, contohnya yang tadinya 1 hektare bisa menghasilkan 4,5 ton, menjadi 6 ton. Selain itu. Kesejahteraan petani juga didorong melalui program makmur.
"Semua diatur dengan CPCL (Petani kelompok) mendapatkan lahan dari Holding Pupuk, pembiayaan dari BRI, asuransi dari Jasindo, pembiayaan dari BRI, gagal bayar ada Asperindo," jelasnya.
Arief juga menjamin harga beli dari petani, karena posisi Food ID itu sendiri berada di ujung rantai pasok sehingga menjadi off taker atau standby buyer dari petani.
"kita jadi standby buyer, jadi hasil dari petani tidak diambil dari orang tertentu, harga juga dijamin. Sehingga pasokan terjaga harga di pasar terjamin. Itu yang kita mau. Jadi seperti itu ekosistemnya," jelasnya.
Targetnya, tahun 2022 ID Food melakukan transformasi keuangan yang lebih positif dengan cara efisiensi dan meningkatkan nilai tambah. Melihat banyak kondisi keuangan BUMN pangan yang belum positif.
"Kita usahakan EBITDA positif dari efisiensi dan value creation. Angkanya harus terukur revenue terukur, bottom line terukur biaya juga terukur. Juga kesejahteraan UMKM targetnya 2 juta petani nelayan, dan UMKM terlibat," jelasnya.