Presiden mengaku permasalahan DPT ini juga menjadi bagian aspirasinya yang perlu diselesaikan. ''Ada yang tidak ingin ikut pilpres bila pelanggaran ini tidak diselesaikan, ada juga yang bilang kami bisa memboikot kalau urusan DPT tidak dibereskan, suara-suara itu juga suara saya, SBY sama berpendapat untuk diselesaikan,'' katanya di Jakarta, Selasa (21/4).
Menyikapi masalah DPT ini, Presiden minta ditindak tegas oleh aparat yang berwenang. Tak peduli perdata atau pidana, ia ingin aparat keamanan menyelesaikannya. ''Akibat pemungutan suara legislatif ini, pelanggaran pidana kah, pelanggaran administrasi kah, tuntutan-tuntutan itu maka posisi saya sama, selesaikan, lembaga yang berwajib, kepolisian, kejaksaan, MK , MA dan jajarannya, Bawaslu dan Panwaslu laksanakan tugas yang sama,'' imbuhnya.
Presiden meminta agar KPU segera memperbaiki DPT yang bermasalah ini. Ia mau DPT ini dipastikan tidak bermasalah lagi. ''Sakit rasanya, kita tidak ada niat untuk aneh-aneh dituduh curang dan main dengan DPT,'' mirisnya. ''Saya akan mengalami perasaan yang tidak enak, saya ingin kalau sudah sepakat dengan DPT untuk pilpres dengan kesiapan KPU dan kita semua, mari kita berkompertisi dengan baik.''
Capres dari PD ini ingin berkompetisi secara sehat dan fair pada pilpres mendatang. Ia mengritik pihak-pihak yang belum apa-apa sudah menuding bakal terjadi kecurangan pada saat pilpres. ''Tidak baik demokarasi seperti ini,'' kecamnya.
Presiden mengimbau semua pihak untuk memperlihatkan sifat kesiapan berkompetisi kepada rakyat. Ia mengajak untuk berkompetisi dengan saling menghormati, menjaga kepatutan, dan nilai-nilai baik dalam berdemokrasi. ''Bahkan di depan para menteri, Mendagri, saya katakan agar yakinkan betul, tolong sampaikan pada KPU sebelum pilpres dimulai, semua harus dibenahi DPT-nya, dari situ kita bisa berkompetisi,'' ungkapnya.
Presiden tampak kesal dengan tudingan kecurangan yang dilakukan pemerintah pada pileg lalu. Ia tak mau dituduh begitu saja. Apalagi, ia mengaku punya pengalaman buruk pada pemilu 2004 yang tak jauh dari kecurangan pula. ''Jangan banyak menguliahi soal curang dan tidak curang, saya juga punya pengetahuan tentang beliau-beliau di masa lalu,'' katanya.
Presiden tak percaya dengan teori calon tunggal pada pilpres lantaran banyak politisi atau tokoh yang layak berkompetisi. Ia menghormati semuanya dan ingin mekar dengan baik. ''Sehingga rakyat betul-betul akan mendapatkan pemimpin yang dipilih dari kompetisi terbuka, dan bukan calon tunggal atau karena cara-cara yang tidak kita kehendaki dalam pemilu dan penyelenggaraan demokrasi,'' imbuhnya.