Angkatan Muda Indramayu (AMIN) Saat Launching REKA (Cuplikcom/doc.dirun)
Cuplikcom - Indramayu - Rumah Edukasi (REKA) resmi diluncurkan di Sekretariat Angkatan Muda Indramayu (AMIN), Perumahan BTN Lama Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu 16 Janurai 2022. REKA dijadikan wahana untuk pendidikan non formal dan ajang aktualisasi mahasiswa penerima beasiswa Satu Desa Satu Sarjana.
REKA dijadikan sebagai bentuk pengabdian AMIN dari sisi pendidikan non formal dengan penyelarasan Program Bupati Indramayu yakni Jaket (Kejar Paket). Selanjutnya, REKA dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk tempat pengajaran pendidikan masyarakat yang akan di pandu oleh mahasiswa jurusan pendidikan dari Perguruan Tinggi di wilayah Indramayu.
Hal ini sejalan dengan tujuan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, bahwa mahasiswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna yakni pendidikan yang langsung didapat dari study kasus. Tujuannya agar muncul karakter pancasila yang berempati dan bergotong-royong.
“Kami berharap AMIN bisa berbuat sesuatu untuk Indramayu. Melalui REKA, AMIN ingin ikut andil dalam peningkatan IPM Indramayu dari sisi pendidikan salah satunya melalui pendidikan non formal” Ujar Jaman, Kepala Divisi Pendidikan dan Riset AMIN.
Selanjutnya, REKA direncanakan akan menyelenggaran pendidikan masyarakat untuk anakanak usia sekolah yang tidak memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah formal karena satu dan lain hal. Skemanya dengan melakukan kerjasama dengan PKBM milik masyarakat yang siap menampung anak-anak tersebut.
“Tahun ini REKA akan focus pada permasalahan pendidikan non formal terutama kesempatan mengenyam pendidikan melalui kejar paket. Banyak anak-anak bahkan orang dewasa yang tidak memiliki ijazah. Ini sangat miris di tengah hegemoni APBN 20% untuk pendidikan” ujar Ulum, Ketua AMIN Indramayu.
Lebih jauh prinsip dasar diluncurkannya REKA yakni memberikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat untuk mendapatkan ijazah sebagai bentuk legal formal. Selaras dengan syarat untuk mendapatkan pekerjaan di Indonesia yakni memiliki ijazah.
“Peningkatan kesejahteraan ekonomi dan penguatan daya beli harus ditopang melalui kesempatan berpendidikan yang setinggi-tingginya, ini yang menjadi semangat kami untuk ikut mengabdi bersama REKA melalui AMIN”, tutup Restu, mahasiswa penerima beasiswa satu desa satu sarjana.