(Zulhalim. Cuplikcom)
Cuplikcom-Tanggamus-
Budaya gotong royong yang mulai ditinggalkan sebagian besar masyarakat terutama di perkotaan itu tidak halnya di Pekon Waypanas yang terletak di Pelosok kecamatan Wonosobo,Kabupaten Tanggamus.
Menurut Kepala Pekon setempat Hadi Barto, kepada mediaCuplikcom, gotong royong merupakan bentuk kepedulian atau keprihatinan bersama untuk kepentingan bersama maupun kepentingan individu.
"Gotong royong yang kami lakukan tidak hanya untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial saja, melainkan, yang ingin dibantu kita bantu", ucapnya.
(Sabtu,22/1/2022).
"Sebagai contoh hari ini, kita memperbaiki jalan yang rusak seperti halnya melakukan pengecoran dengan alat seadanya, itupun murni sumber dana swadaya masyarakat,dengan volume panjang 150 meter,lebar 2 meter yang terletak di dusun 2 agar masyarakat melewati jalan tersebut menjadi mudah", ungkapnya.
Dirinya berharap gotong royong yang mengandung nilai-nilai Pancasila ini tetap dilaksanakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya gotong royong dalam pembangunan fisik saja melainkan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia.
Samriyanto, selaku kaur perencanaan, mengatakan jika budaya gotong royong di Pekon supaya di pertahankan karena bisa saling meringankan dan menambah erat tali silaturrahmi antar warga.,"ucapnya.
"Iya bang, harapan kami agar budaya gotong royong ini bisa di pertahankan, agar bisa saling meringankan dan bisa mempererat tali silaturrahmi antar warga", jelasnya.
Dilain sisi, Aswani yang juga masyarakat dari dusun 2 Pekon Waypanas, menyampaikan kepada awak media, gotong royong hari ini untuk memperbaiki akses jalan pekon yang rusak.
"hari ini masyarakat Pekon Waypanas gotong royong memperbaiki jalan yang rusak supaya mudah dilalui oleh masyarakat, terutama untuk mengangkut hasil bumi", terangnya.
Ditambahkannya,jika kerusakan jalan tersebut karena sudah termakan usia dan sering dilalui kendaraan roda empat dan roda dua ,"tutupnya.