Pekan lalu Dell mengumumkan hanya menarik US$150 bagi konsumennya yang masih menggunakan Windows XP untuk beralih ke Windows Vista. Langkah ini keluar, setelah lima bulan Dell menghentikan pemasaraan PC dan laptop Inspiron yang menggunakan Windows XP.
Deadline untuk upgrade ke Windows Vista sudah dua kali diperpanjang. Ini menunjukkan indikasi kuat, konsumen masih ingin menggunakan XP daripada mencoba Vista.
Menurut riset Net Applications, kehadiran Vista hanya menyebabkan penurunan XP 10% pada 2008. Saat ini XP masih menguasi 66% market share.
Tawaran biaya upgrade murah yang ditawarkan Dell dan produsen PC lain tidak menarik konsumen. Analis industri mengatakan, harga murah yang ditawarkan Microsoft hanya mengatasi masalah kecil dari permasalahan yang lebih besar. Konsumen saat ini masih banyak yang menggunakan hardware lama.
Analis industri, Rob Enderle mengatakan tawaran ganti rugi XP akan menjadi simalakama bagi Microsoft, karena menggadaikan revenue jangka pendek dengan loyalitas konsumen di masa datang.
"Pembenahan untuk masalah ini harusnya difokuskan untuk memenuhi permintaan Vista, tapi Microsoft secara agresif malah fokus ke keuangan. Memaksa konsumen ke tempat yang tidak diinginkan hanya cocok dilakukan oleh Apple," kata Enderle.
Enderle mengatakan penawaran upgrade murah XP untuk memberikan tekanan agar beralih ke Vista, akan menjadi masalah bagi Microsoft di masa datang. "Daripada menarik biaya dari XP, Microsoft seharusnya menyediakan insentif untuk Vista. Mereka hanya terlalu fokus pada margin keuntungan untuk satu produk dan melupakan akibat dari keseluruhan merek," katanya.
Lebih buruk dari tawaran itu adalah menghilangkan kebebasan konsumen dalam memilih produk. "Konsumen tidak suka dipaksa untuk melakukan sesuatu. Mereka memilih pilihannya sendiri," kata Roger Kay, Presiden Endpoint Technologies.