dr. H. Andri (Cuplikcom/Ist)
(Kepala Puskesmas Lohbener)
Kondisi genting melihat wabah virus corona desease (Covid-19) menjadi peristiwa yang memilukan bagi saya, kala itu mendengar kabar duka yang diumumkan petugas masjid seakan prihatin melihat peristiwa yang terus berlarut-larut.
Wabah ini telah menenggelamkan sebagian keluarga yang dicintai, bahkan saya sendiri sebagai dokter harus kehilangan orang yang saya cintai. Waktu demi waktu kasus positif hingga jumlah kematian terus bertambah di Indramayu.
Kesedian di hati melihat keryawan yang meninggal Covid-19 sangat pilu bagi keluarganya seperti anak dan istri yang ditinggalkan. Bahkan ayah saya telah meninggalkan saya pada Agustus 2021 yang menjadi puncak wabah Covid-19 di Indramayu.
Namun tidak untuk raut muka saya yang harus tersenyum lebar sebagian dari upaya mensosialisasikan dan memberikan pelayanan demi kesehatan masyarakat tetap terlindungi.
Pengorbanan demi pengorbanan waktu dan pikiran saya harus dibagi antara untuk keluarga tercinta dan masyarakat sebagai tugas dan kewajiban saya sebagai garda terdepan demi kesehatan masyarakat.
Terkadang pesimis itu muncul dipikiran saya karena pandemi ini yang masih belum saja sirna, pengorbanan nyawa karyawan tenaga kesehatan dipertaruhkan dan di ujung tanduk yang berdampingan langsung dengan orang yang terpapar Covid-19.
Dampak sosial bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 sekian tersudutkan oleh lingkungan sekitar. Bagian dari pada keluarga yang dilakukan tracing merasa dihindari oleh tetangga dan kerabat, akan tetapi saya selalu menyampaikan semua masyarakat untuk tetap berbagi baik materil dan moril.
Sehingga pesimisme itu saya lawan dengan optimisme dan keyakinan bahwa pandemi ini akan sirna dengan upaya dari diri saya sendiri menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi Covid-19.
Testing, Tracing, Treatment (3T) menjadi rangkaian untuk menurunkan angka kasus Covid-19 di Indramayu. Waktu untuk keluarga termakan oleh kesibukan dalam melakukan vaksinasi untuk masyarakat bisa tercapai.
Tidak mudah memang awal vaksinasi diluncurkan oleh pemerintah, tenaga kesehatan terus saya bangkitkan semangat juangnya demi masyarakat bersedia untuk melaksanakan vaksinasi sebagai upaya terciptanya Herd Immunity agar bisa terhindar dari paparan Covid-19.
Amanah Ibu Bupati Nina Agustina Da'i Bachtiar mengingatkan kepada kita semua keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, sehingga saya sebagai abdi negara memiliki tugas dan amanat agar layanan kesehatan tetap ada demi kesehatan masyarakat Indramayu sekaligus untuk terwujudnya Indramayu Bermartabat (Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat) dalam bidang kesehatan keselamatan masyarakat Indramayu.