Pelatihan terhadap para penerima program Peri (Cuplikcom/Ist)
Cuplikcom - Indramayu - Program perempuan berdikari (Pe-ri) yang menjadi satu dari sepuluh program unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina, SH MH CRA dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Pada refleksinya selama satu tahun pemerintahannya, dinilai telah berhasil membantu para purna migran perempuan menjadi mandiri.
Program ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan Indramayu terutama purna tenaga kerja wanita (TKW) yang telah kembali ke tanah air. Dalam momentum refleksi kepemimpinan satu tahun Bupati Indramayu, Nina Agustina S.H, M.H, C.R.A, program Pe-ri menjadi kebijakan yang menjadikan perempuan Indramayu yang bermartabat dan mandiri.
Bupati Indramayu, Nina Agustina S.H, M.H, C.R.A mengatakan Program Pe-ri adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada para perempuan purna PMI dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses permodalan melalui perbankan/Bank Jabar Banten yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu.
Kabupaten Indramayu merupakan daerah kantong PMI di Provinsi Jawa Barat, bahkan nasional. Minat masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Indramayu untuk bekerja ke luar negeri masih sangat tinggi.
Kondisi ini tentunya akan menambah jumlah para purna PMI setiap tahun yang harus diimbangi dengan upaya pelatihan kewirausahaan agar mampu berdikari melalui pemberdayaan ekonomi terhadap para perempuan purna PMI.
"Pemkab Indramayu berharap bahwa tidak selamanya perempuan Indramayu harus bekerja di luar negeri. Ketika sudah memperoleh penghasilan yang cukup, kiranya agar dikelola secara mandiri di negeri sendiri," ujar Bupati Nina.
Melalui program unggulan “Perempuan Berdikari (Peri)", para purna PMI diberikan kegiatan pelatihan kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi akses bantuan permodalan melalui perbankan/Bank Jabar Banten.
Berdasarkan data tahun 2019 dalam kondisi normal sebelum terjadinya pandemi covid 19, jumlah penempatan PMI asal Kabupaten Indramayu sebanyak 20.591 orang. Jumlah penempatan tersebut sungguh sangat besar.
Apalagi dalam kondisi pandemi covid 19 saat ini. Banyak para PMI yang kembali, sehingga kondisi ini menambah jumlah purna PMI. Di samping itu, katanya, negara-negara tujuan penempatan PMI ditutup dan tidak menerima masuknya pekerja migran. Hal ini tentunya menjadi masalah baru.
"Dengan digulirkannya program pe-ri sebagai wujud dan komitmen saya terhadap para perempuan purna PMI. Kegiatan pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan yang sudah berjalan diharapkan membantu para purna PMI dalam mengelola keuangan yang diperoleh dari hasil kerjanya di luar negeri," harap bupati Nina.
Dalam beberapa kesempatan, Disnaker Indramayu juga membekali pelatihan Kewirausahaan untuk Purna PMI atau TKW. Pelatihan kewirausahaan bagi purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam mendukung dan mensukseskan salah satu dari 10 Program Unggulan Bupati Indramayu yaitu program Pe-ri.
Sementara itu Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Erpin Marpinda,S,Sos. SH. MH, didampingi Sekretaris Disnaker Kabupaten Indramayu, Dr. H. Ahmad, M.Pd mengatakan, program Pe-ri akan menyentuh 317 desa/ kelurahan se-Kabupaten Indramayu. Program ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
"Dengan 1 paket pelatihan kewirausahaan/20 orang peserta per-desa, maka diharapkan pada 4 tahun kedepan akan tercipta 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna PMI," katanya.
Untuk mencapai keberhasilan program Pe-ri, meminta kepada perangkat daerah terkait juga menghimbau kepada seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Indramayu, kiranya dapat turut berpartisipasi dalam mensukseskan program tersebut.
Sejumlah pelatihan kewirausahaan yang telah digelar dari program Peri diharapkan dapat tercapai secara maksimal yaitu “Menuju Perempuan Indramayu Bermartabat”, serta mampu berwirausaha dalam memenuhi kehidupan ekonomi keluargannya.
Erpin menjelaskan pada tahun 2021 sudah 12 desa yang tersentuh program Pe-ri, sedangkan pada tahun 2022 disiapkan 32 desa yang akan mendapatkan sentuhan program Pe-ri.