Foto: Ketua Wantimpres, Wiranto (Cuplikcom/Fanny Nurul Khotimah)
Cuplikcom-Jakarta-Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto bertemu dengan perwakilan mahasiswa dari BEM Nusantara. Pertemuan tersebut membahas terkait permasalahan minyak goreng hingga isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga periode.
Wiranto mengatakan dalam pertemuan itu, ada beberapa perdebatan. Dia menyebut, perpanjangan masa jabatan presiden tidak mungkin terjadi.
"Tadi sudah saya sampaikan kepada teman-teman mahasiswa, mari kita berbicara rasional, berbicara intelektual, sekarang pertanyaan yang kita sampaikan tadi dengan teman-teman mahasiswa mungkinkah jabatan 3 periode, penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan?" kata Wiranto, Jumat (8/4).
"Dalam konteks UUD 1945, karena ketiga-tiganya akan menyangkut pasal-pasal dalam UUD 1945, sekarang mungkinkah perubahan itu terjadi? Sebelum lagi kita ramai membincangkan itu, tadi teman-teman berdebat dengan itu. Maka jawabannya ya tidak mungkin," ujarnya.
Wiranto mengatakan terkait perpanjangan periode dan penundaan pemilu telah dikomunikasikan dengan mahasiswa. Menurutnya, hal itu hanyalah sebuah wacana.
BEM Nusantara Pilih Jalur Audiensi
Koordinator BEM Nusantara, Ahmad Marzuki, mengatakan perpanjangan 3 periode jabatan presiden tidak sesuai dengan UUD 1945.
"Kalau kita kajian secara konstitusi ya seperti itu, dan kami juga ya di satu sisi jika perpanjangan 3 periode presiden ini otomatis kita sudah dalam jalur amandemen UUD 1945, kedua kita sudah mengkhianati reformasi," katanya kepada wartawan di Gedung Watimpres, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2022).
Ahmad mengatakan, terkait rencana demo 11 April yang akan digelar BEM SI, pihaknya belum dapat memastikan keikutsertaan pada demo tersebut. Dia mengaku lebih memilih jalur audiensi.
"Kami aksi, kami aksi terus ketika dibilang isu yang mereka angkat sama seperti isu yang kita angkat, kali ini kita lebih memakai jalur audiensi, apa yang bisa kita sampaikan ya kita sampaikan, tetapi kalau isunya sama," katanya.