Mantan anggota KPU 2004, Ramlan Surbakti, mengidentifikasi tiga masalah Pileg yang harus tuntas untuk menjamin Pilpres berjalan lancar. Pertama adalah data pemilih Pilpres. Menurutnya, pemerintah dan KPU harus bahu membahu memperbaiki masalah data pemilih dari awal, yaitu dari daerah di dinas kependudukan dan catatan sipil.
''Letak masalah utama pemilu kali ini adalah kualitas data penduduk yang belum beres,'' kata Ramlan saat berkunjung kekantor Harian Republika, Rabu (22/4) sore.
Ia mencium ada upaya 'pembiaran' menelantarkan data pemilih itu. ''Saya tidak melihat ini sistematis, rekayasa, atau pemalsuan, tapi saya cenderung ini sebagai kesalahan kebijakan dan sebagian lagi 'pembiaran','' sambungnya.
Masalah kedua soal anggaran. Ia mengimbau KPU dan Depkeu menyelaraskan kinerja. Sejauh ini Ramlan melihat kedua institusi itu belum sinkron. KPU meminta dana, namun Depkeu mencairkannya baru beberapa bulan kemudian. Ini secara langsung mempengaruhi proses dan jadwal pemilu.
Terakhir adalah aktif tidaknya petugas yang mengecek data-data pemilih. Ia berharap petugas proaktif. Bila perlu mendatangi calon pemilih ke rumah.
''Sebenarnya proses Pilpres lebih mudah. Sebab data awal DPT Pileg sudah tersedia. Tinggal petugasnya benar-benar turun, cek ke lapangan,'' katanya.
Mulusnya proses Pilpres, pungkas Ramlan, akan menjadi penentu. Apakah citra Komisioner KPU 2009 yang sudah tercoreng, bisa pulih.