Ketua PC IPNU Indramayu (Doc.dhirun)
Cuplikcom - Indramayu - Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Indramayu. Merespon mengenai kenaikan BBM Bersubsidi yang sedang terjadi saat ini pada Rabu (07/09).
Kabar yang sedang buming di Indonesia khususnya di pulau Jawa yaitu kenaikan BBM Bersubsidi yang sedang naik harga sehingga menimbulkan penolakan di masyarakat. Kabar itu saat ini sudah terdengar oleh kalangan pelajar NU khususnya PC IPNU Indramayu.
Ketua PC IPNU Indramayu Samsul Mauludin saat ini sudah menjawab keresahan-keresahan dari kawan pergerakan dan para pelajar NU, saat ini PC IPNU Indramayu masih mengkaji lebih mendalam tentang kenaikan BBM Bersubsidi ini.
"Bukanya kami pengurus PC IPNU Indramayu diam saja tapi kita sedang mengkaji lebih mendalam lagi tentang kenaikan BBM Bersubsidi". Ujarnya
Samsul Mauludin Ketua PC IPNU Indramayu malah menolak jika hanya kerena BBM Bersubsidi ini naik PC IPNU Indramayu turun kejalan. Lebih baik PC IPNU Indramayu mengkaji bagaimana membuat tuntutan untuk solusi masalah kenaikan tersebut.
"Perlu kawan-kawan Rekan-rekan pahami jikalau kita turun kejalan kemudian tuntutanya menolak kenaikan BBM Bersubsidi maka dengan tegas saya menolak untuk turun aksi, ketika sudah di patenkan BBM bersubsidi ini naik maka saya akan lebih mengkaji bagaimana untuk mengimbangi kenaikan BBM Bersubsidi tersebut dan solusi-solusi apa yang nanti akan kami tuntut kepada pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat". Jelasnya
Ketua PC IPNU Indramayu Samsul Mauludin juga menyampaikan kepada pelajar NU di Indramayu bahwasanya jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan untuk turun kejalan, kalau benar dampak dari kenaikan BBM Bersubsidi ini nampak dan meresahkan masyarakat maka jangan khawatir PC IPNU Indramayu akan turun langsung ke jalan untuk menyuarakan suara penolakan
"Kawan-kawan dan Rekan-Rekan jangan terlalu grasu grusu kita mengkaji lebih mendalam ketika ada tuntutan lebih jelas tuntutan yang merugikan Masyarakat maka insyaallah PC IPNU Indramayu siap turun ke jalan". Pungkasnya