Para peneliti kecerdasan individu selalu melihat gambaran menyeluruh saat mengukur inteligensi anak-anak. Psikologis Howard Gardner's, penemu Multiple Intelligence Theory (Teori Kecerdasan Ganda) menguatkan fakta bahwa banyak perbedaan dalam cara seorang anak menjadi cerdas. Merunut pada sebuah pertanyaan, "Sepintar apa anak ini?", sebuah pertanyaan yang baik akan berbunyi, "Bagaimana anak ini bisa pintar?".
Selama tumbuh kembangnya, anak-anak belajar bagaimana bisa hidup bersama orang lain dan menemukan kebutuhan sendiri. Hal tersebut memberi kontribusi pada perkembangan kecerdasan mereka.
Multiple Intelligence Theory
Menurut Multiple Intelligence Theory, masing-masing kita memiliki tujuh kecerdasan atau cara untuk menjadi cerdas. Beberapa dari kita sangat piawai dalam ketrampilan tangan, lainnya bagus dalam membuat irama musik, atau mendendangkan lagu. Masing-masing tipe kecerdasan menjadi modal kita untuk memberikan sesuatu pada dunia. Apa yang menjadikan unik adalah cara kita mengekspresikan kecerdasan tersebut dalam kehidupan.
Berdasarkan teori tersebut, kita dapat membantu anak-anak meningkatkan kekuatan individunya. Tapi jangan terburu-buru melabeli seorang anak usia prasekolah nantinya akan menjadi seorang akuntan, artis, atau atlet, tanpa memberinya kesempatan mengeksplorasi dunia, bekerja dengan keterampilannya, dan membangun kemampuan diri.
Bayangkan seseorang yang tengah tumbuh tapi tidak dapat melakukan apapun selain menulis puisi, atau memecahkan masalah aljabar. Tentu membosankan. Untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengemudikan mobil atau mempraktikkan sebuah resep, seseorang harus cerdas dengan cara lain. Pada dasarnya, kita adalah manusia cerdas dengan ketujuh kecerdasan tersebut.
Berikut trik bagaimana memaksimalkan multiple intelligences, seperti diungkapkan Health24:
Word smart
Profesi jurnalis, pengacara, dan pendongeng punya kemampuan apa yang disebut Gardner sebagai kecerdasan bahasa. Orang-orang dengan kecerdasan ini sangat baik dalam menggunakan kemampuan menulis dan bicara saat berkomunikasi.
Logic smart
Orang dengan kecerdasan logical-mathematical sangat baik dalam berargumen, dan berpikir logis atas sebab-akibat. Peneliti, akuntan, dan programmer komputer secara umum memiliki kemampuan ini.
Picture smart
Dikenal pula sebagai spatial intelligence, yakni orang-orang mudah memvisualisasikan atau mengambar sesuatu secara akurat.
Music smart
Kecerdasan musikal adalah kecerdasan bermusik dan bernyanyi. Orang-orang dengan kecerdasan ini sangat menguasai melodi.
Body smart
Individu dengan bodily-kinesthetic intelligence sangat mudah mengendalikan pergerakan tubuhnya. Tidak hanya pada olahraga luar ruangan, tapi juga pekerjaan seperti menjahit dan bertukang.
Person smart
Beberapa orang memiliki kemampuan merespons dan memahami orang lain. Kecerdasan ini adalah sebuah anugerah di mana ia bisa dengan mudah melihat sesuatu dari perspektif lain.
Self smart
Orang-orang dengan kecerdasan ini cenderung lebih bersahaja dan bisa dengan mudah "memasuki" perasaan mereka lewat instropeksi dan meditasi.
Dengan mengeksplorasi semua kecerdasan tersebut, anak-anak akan menjadi individu yang lebih komprehensif dan bisa sukses di banyak aspek kehidupannya. Kita, terutama orangtua harus melihat perbedaan tersebut sebagai sebagai kekuatan diri setiap anak.
Beberapa anak memberi respons lebih pada kata-kata, sementara anak lainnya dengan musik, dan banyak hal lain. Intinya, biarkanlah anak-anak mengekspresikan diri. Jika mereka diberi kesempatan belajar dan meningkatkan diri di wilayah kehidupan yang mereka pilih, mereka tidak hanya akan menjadi kuat, tapi juga tumbuh menjadi pribadi cerdas di banyak cara dibanding lainnya.