Tuti Manager Program Relawan Pendidikan Desa (Doc.RPD)
Cuplikcom - Indramayu - Tantangan paling serius dalam pembangunan pendidikan di Indonesia terutama di Indramayu saat ini adalah membangun kerja sama antar pemangku kepentingan ( stakeholder ). Dimana kerjasama ini menjadi modal penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan.
Program Relawan Pendidikan Desa yang digagas Angkatan Muda Indramayu menjadi hal baru sehingga pr dari program tersebut bukan terletak pada pelaksanaaan pelatihan melainkan pada seseorang yang akan menjadi penggerak keberlangsungan suatu program
"menurut saya, Tantangan terbesar kita adalah kita butuh penggerak di desa sehingga keberlanjutan program dapat kita pastikan keberlanjutannya." ungkap Tuti Dini Arsi selaku Program Manager Relawan Pendidikan Desa.
Pelatihan Calon Relawan Pendidikan Desa #1 dilaksanakan Lamping Kidang - Kuningan, pada 24-25 September 2022 dengan jumlah peserta kurang lebih 10p peserta dan dibimbing langsung oleh Angkatan Muda Indramayu (AMIN).
Angkatan Muda Indramayu menginisiasi program pemberdayaan pemuda yang konsen di bidang pendidikan. Melalui program (RPD) akan fokus pada 3 prinsip dasar yaitu Memberdayakan, Mengispirasi dan Kolaborasi.
Harapan Tuti selaku Program Manager RPD semua stakeholder berkenan dilibatkan dalam mencari solusi bersama-sama sehingga masalah pendidikan di desa bisa terselesaikan. “Relawan akan terjun ke desa dengan membawa konsep pemberdayaan. Mendorong penggerak lokal untuk menciptakan perubahan perilaku di bidang pendidikan desa dan mengajak keterlibatan seluruh stakeholder dalam mencari solusi terkait pendidikan”tuturnya
Momentum pelatihan ini menjadi kesempatan baik untuk mendengarkan cerita para calon relawan terkait permasalahan pendidikan di desanya masing-masing. “Kami meyakini setiap calon relawan mempunyai sudut pandang masing-masing dalam melihat permasalah pendidikan di desanya masing-masing dan perlu untuk kita dengarkan untuk kemudian dicari jalan keluar dari setiap permasalahan yang ada". jelas Tuti.
Pada kesempatan tersebut, Tuti menerangkan, pendidikan di Indramayu memiliki tantangan dan masalah lain yang masih cukup serius sama seperti daerah lain di Indonesia. Namun, menurutnya, menyelesaikan masalah pendidikan Indramayu tidak selalu dengan menggunakan cara pandang pemerintah yang ada di Jakarta. "Kita punya pemahaman bahwa menyelesaikan masalah pendidikan itu tidak harus diselesaikan dengan cara-cara tunggal dengan cara-cara yang seragam dari perspektif negara atau perspektif Jakarta,akan tetapi bisa diselesaikan dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada untuk kemudiam disesuaikan dengan caranya" ungkapnya.
Pelaksanaan Program RPD ini diharakan menjadi jembatan dalam penyelesaian permasalahan Pendidikan disetiap desa, melalui Satu Desa Satu Sarjana yang digagas para RPD kiranya mampu mengkalkulasikan berbagai masalah Sehingga bisa dirumuskan pula cara apa yang bisa disesuaikan dengn permasalahan tersebut.