Acara adat Ngunjung di desa Muntur kec Losarang Indramayu (Cuplikcom/Apip)
Cuplikcom - Indramayu - Adat istiadat masyarakat Desa yang biasa disebut dengan nama Ngunjung, kini banyak diselenggarakan oleh masyarakat sebagai wujud syukur pada sang maha Pencipta.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, terpantau oleh media cuplik.com pada hari minggu malam senin berkumpul dipelataran makam buyut Madu Jaya untuk melakukan Tawasulan atau do'a bersama menyambut acara Ngunjung yang akan dilaksanakan besok hari.
Dalam acara Tawasulan tersebut, disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana kegiatan menuturkan, penyelenggaran acara do'a bersama ini adalah untuk memohon keselamatan dan kelancaran untuk acara Ngunjung besok harinya, sekaligus sebagai ajang silaturahmi masyarakat dalam mempersiapkan acara Ngunjung.
"Acara Tawasulan ini kami tujukan sebagai doa bersama untuk menyambut acara Ngunjung dan silaturahmi warga sekitar makam buyut Madu Jaya," ucap Nasuka Ketua Panitia Pelaksana kepada cuplik.com, minggu (9/10/2022).
Dalam acara Tawasulan tersebut, terlihat warga dengan khusyu melantunkan doa-doa yang dipimpin oleh Uatad Imam Kholidin, tokoh ulama setempat.
Salah satu warga yang mengikuti acara ini menyampaikan bahwa dirinya datang mengikuti acara ini karena sudah menjadi adat istiadat bagi Desa leluhurnya, walaupun dirinya kini tinggal di Desa lain.
"Saya datang malam ini adalah untuk menengok dan menjaga makam kedua orang tua saya, kalau kata orang sini, malam ini acara doa bersama sambil melekan bersama-sama sampai subuh pagi hari," kata Erni (33) warga Desa Jangga yang berkunjung ke makam Buyut Madu Jaya
Sementara itu, salah satu pelopor dari acara Ngunjung Buyut Madu Jaya ini mangatakan bahwa acara ini tujuan pokoknya adalah sebagai wujud ucapan syukur pada sang Maha Pencipta.
"Acara doa bersama ini dimulai dari pukul 20.00 WIB, dan dilanjutkan dengan acara melekan bersama sampai pagi," kata Castimas alias Pelog pelopor Ngunjung Buyut Madu Jaya
Ngunjung pada buyut Madu Jaya yang pertama kali saya gagas pada tahun 2015, dan Alhamdulillah sampai dengan hari ini acara tersebut masih mendapatkan dukungan dari masyarakat Muntur dan sekitarnya, hingga acara adat masyarakat Desa Ngunjung ini sampai sekarang masih bisa sukses terselenggara. Pungkas pria yang menjadi Bekel di Desa Muntur.
Setelah melaksanakan Tawasulan, tampak masyarakat bergegas langsung menyambangi makam para orang tua atau leluhurnnya untuk melekan bersama sampai subuh pagi hari.