Papan informasi proyek dilokasi pekerjaan. (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Indramayu - Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK RI) Kabupaten Indramayu menduga kualitas kubus beton pemecah ombak pada pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Dadap Blok Timur di Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu (Tahap II) berkualitas buruk.
Kubus beton pemecah ombak tersebut diduga dibuat sendiri dan dibuat secara asal jadi. Pasalnya terpantau dilapangan kubus beton tersebut terlihat sebagian rusak dan berbentuk tidak beraturan.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua GNPK RI Kabupaten Indramayu, Karyanto. Ia mengatakan pada saat meninjau langsung kelapangan mendapatkan fakta jelas bahwa bentuk kubus yang tidak beraturan dan diduga berkualitas buruk.
"Kami mencium adanya dugaan pada kubus beton pemecah ombak berkualitas buruk. Karena sangat jelas terlihat sangat jauh dari kata sesuai bentuknya," tukas Karyanto, Sabtu (15/10/2022).
Selain itu, kubus juga kualitas daya tekannya diduga tidak sesuai, sehingga nanti mudah rusak dan cepat rapuh terkena hembusan ombak pantai.
"Kita juga mencium aroma kualitas kubus yang mudah rusak, daya tekan kubus juga diindikasi sangat jauh dari spek," pungkas Karyanto.
Dia menyebut pada lokasi jarak juga diduga tidak sesuai dengan apa yang seharusnya. GNPK RI yakin terjadi adanya dugaan kekurangan volume kubus pemecah ombak.
Seperti diketahui, pekerjaan tersebut bersumber dari Kementrian PUPR Direktorat SDA Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung dengan anggaran sekitar Rp40 miliar dengan pelaksana PT Mina Fajar Abadi - PT Karya Kita Putra Pertiwi, KSO.