Penghargaan Rekor MURI Bupati Indramayu Nina Agustina (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) mengungkapkan alasan mengapa Bupati Indramayu Nina Agustina diberi penghargaan. Hal itu menjawab pertanyaan para netizen yang membandingkan penghargaan Rekor MURI dengan daerah lain.
Direktur Operasional Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), Jusuf Ngadri memaparkan, Rekor Muri yang diberikan kepada atas nama Bupati Indramayu Nina Agustina sudah berdasarkan kajian sesuai dengan prosedur yang berlaku di MURI.
"Kenapa yang mendapat rekor adalah Bupati Nina Agustina, karena beliau adalah pemrakarsa acara pagelaran tari Topeng Kelana tersebut, dalam memeriahkan HUT ke-495 Kabupaten Indramayu," ujar Jusuf saat dihubungi cuplikcom, Senin (17/10/2022).
Diketahui, pagelaran Tari Topeng Kelana dengan penari sejumlah 7891 penari, merupakan jumlah terbanyak di dunia.
Sehingga MURI melalui Penghargaan Rekor MURI Nomor 10609/R.MURI/X/2022 dianugerahkan kepada Hj. Nina Agustina, SH. MH. CRA. Bupati Indramayu atas Rekor Pagelaran Tari Topeng Kelana oleh Penari Terbanyak.
"Jadi rekornya Pagelaran Tari Topeng Kelana oleh Penari Terbanyak. Artinya yang dicatat sebagai rekoris adalah pemrakarsa pagelarannya," jelas Jusuf.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Panitia HUT Indramayu ke-495, Ady Setiawan, menjelaskan bahwa Rekor MURI diusulkan menggunakan nama Bupati Indramayu, karena ada 4 (empat) alasan.
"Redaksi (penghargaan MURI, red.) itu bukan tanpa alasan, tetapi sudah sesuai dengan proses dari kegiatannya. Ada empat alasan," tandas Ady. (Baca: Mengapa Rekor MURI Tari Topeng Pakai Nama Bupati Nina, Ini Penjelasannya)
Sebelumnya pagelaran tari Topeng Kelana rencananya akan digelar sebanyak 6001 penari, namun karena tingginya partisipasi masyarakat, jumlahnya meledak hingga 7891 penari.