Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kesbangpolinmas Brebes, Rais Khana, Kamis (23/4/2009). Status siaga itu diterapkan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat bau belerang seperti yang pernah terjadi di Desa Siniria, Banjarnegara, beberapa tahun lalu.
"Ya, kami sudah tetapkan status siaga satu bahaya Gunung Slamet. Kami khawatir bencana belerang itu bisa mengakibatkan jatuh korban," katanya.
Bentuk siaga satu itu, lanjut dia, yakni dengan membuka posko kesehatan dan tenda dapur umum di lokasi bencana. Selain itu, pihaknya menerjunkan Tim SAR yang berjumlah 30 orang untuk membantu warga dan memantau perkembangan aktivitas Gunung Slamet.
"Tim SAR ini bertugas selama 24 jam memantau perkembangan Gunung Slamet dari pos satu Bambangan," tandasnya.
Menurut dia, empat desa itu, yakni Desa Igir Klanceng, Dawuhan, Batursari, dan Sridadi. Selain di Kecamatan Sirampog, status siaga satu juga diberlakukan untuk Kecamatan Paguyangan terutama di Desa Pandansari.
Jarak desa itu dengan puncak Gunung Slamet relatif cukup dekat sehingga rawan terkena dampak letusan.