Presentasi aplikasi GO SADARI di Polindra (Cuplikcom/Ist)
Cuplikcom - Indramayu - Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) berhasil kembangkan aplikasi GO SADARI. Sebuah sistem aplikasi berbasis android yang dapat mengetahui mengenai tanda dan gejala yang mengarah pada indikasi kanker payudara.
Aplikasi dikembangkan melalui program pengabdian masyarakat internal skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2022 melalui Polindra, dengan judul penelitian "Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Self Assessmen Sadari Berbasis Aplikasi Android pada dinas kesehatan kabupaten Indramayu"
"Kami mengembangkan suatu sistem yang diharapkan dapat membantu masyarakat dapat melakukan deteksi dini secara sederhana, untuk mengenali tanda dan gejala kanker payudara melalui Periksa Payudaya Sendiri (SADARI) menggunakan aplikasi berbasis android," kata Nurohmat, SKm. MH, Ketua peneliti dan juga dosen pada Jurusan Keperawatan di Polindra kepada cuplikcom, Sabtu (10/12/2022).
Aplikasi yang diberi nama GO SADARI ini, didalamnya dapat memberikan informasi tentang pengetahuan kanker payudara, mengenal cara pemeriksaan payudara sendiri, menggunakan daftar tilik yang sudah terintegrasi dalam aplikasi, sehingga secara dini dapat melakukan deteksi secara sederhana terhadap indikasi keganasan untuk dapat ditindaklanjuti segera pada fasilitas kesehatan terdekat.
Diketahui, Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan keganasan yang tumbuh di jaringan payudara, sama seperti halnya jenis kanker lainnya, seringkali tidak terdeteksi dan baru disadari oleh penderitanya saat sudah terlanjur masuk stadium lanjut.
Kanker Payudara adalah penyebab utama kematian kedua pada wanita saat ini, menempati posisi tertinggi (bersama kanker paru-paru). Untuk penambahan jumlah kasus terbanyak, sebanyak 16,5% atau 65.858 kasus baru kanker payudara telah terdeteksi dan kasus ini merupakan yang terbanyak di Indonesia.
Adapun angka kematian akibat kanker ini menempati posisi kedua, dengan jumlah kasus sebanyak 22.430 atau 9,6% dari seluruh total kematian akibat kanker. Faktor pencetus kanker umumnya tidak diketahui, dihubungkan dengan riwayat keluarga kanker payudara, menstruasi dini atau kemungkinan faktor risiko lainnya.
"Sulit untuk memastikan, salah satu dari kita bisa beresiko, terutama saat kita berusia 40 ke atas. Salah satu cara paling mudah untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan periksa payudara sendiri," jelas Nurohmat.
"Dengan adanya bantuan teknologi informasi, segala proses pengolahan data dalam sistem bisa dilakukan di berbagai tempat yang berbeda sehingga bisa lebih efektif dan efisien," imbuhnya.
Nurohmat juga memaparkan, aplikasi GO SADARI dibuat memiliki 3 (tiga) user, pertama yaitu Dinas Kesehatan, kedua adalah admin seluruh Puskesmas dan ketiga adalah sasaran pengguna aplikasi atau masyarakat.
"Dinas Kesehatan nantinya dapat melakukan monitoring kegiatan laporan pengguna yang masuk menggunakan aplikasi ini, khususnya yang terindikasi sebagai data base untuk pengambilan kebijakan program yang telah dilakukan oleh admin di setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Indramayu (49 puskesmas)," papar Nurohmat.
"Aplikasi GO SADARI mandiri berbasis aplikasi android, yang mana hasillnya akan terintegrasikan pada fasilitas kesehatan terdekat dengan domisili," pungkasnya.