Masuknya Muslimah AS di Gedung Putih ini bermanfaat baik untuk kepentingan dalam negeri AS maupun untuk kepentingan luas negeri. Manfaat di dalam negeri AS, menurut Azra adalah upaya Obama untuk mengakui di AS, orang Islamnya semakin banyak, untuk itu perlu di-recognize. "Ada pengakuan, dan merupakan repesentasi, bahwa suara Muslim bisa didengar, dan menumbuhkan kepercayaan diri Muslim menempuh cara politik melalui perjuangan. Perjuangan tak mesri melalui partai politik, tapi lewat diplomasi ke cendikiawanannya," katanya.
Azra menambahkan terlebih Dalia merupakan wanita Muslim yang menggunakan jilbab. Ini merupakan presentasi wanita Muslim jilbab bisa masuk kepemerintahan sekuler. "Ini menunjukkan wanita berjilbab bisa mengalami mobilitas. Dan ini merupakan sesuatu yang baik, perkembangan yang baik," ujarnya.
Azra juga mengatakan ini merupakan contoh yang baik bagi negara Barat lainnnya. Seperti Perancis, yang selama ini memandang wanita berjilbab adalah simbol ekstrimisme, maka akan merubah image tersebut. Obama ingin membuktikan bahwa perempuan jilbab tidak mengkhawatirkan. "Ini merupakan keuntungan diplomasi publik Islam," tandasnya.
Menurut Azra ini juga akan membawa dampak positif bagi dunia politik AS. Walaupun negara sekuler, tapi AS tidak memusuhi agama Islam. "Satu hal positif akan menjadi lebih baik. Tapi masih banyak yang perlu diperbaiki," katanya."Ini meurpakan kemenangan bagi diplomasi Islam," katanya.
Sedangkan pengaruhnya ke dunia luar, yakni negara luas, termasuk Indonesia, tak lagi memandang buruk AS. Selama ini, lanjut Azra, masyarakat Indonesia dan negara lainnya memandang Islam ditindas di AS, dengan masuknya Dalia menunjukkan AS tidak lagi seperti itu. "Walaupun masih ada distorsi, diskriminasi. Tapi paling tidak orang Indonesia tidak selalu berprasangka buruk karena sudah ada sedikit kemajuan walaupun tidak secara otomatis. Paling tidak membantu ke arah lebih baik," katanya.