Penyerahan alat kontrol kepada kelompok tani hidroponik (Cuplikcom/Ist)
Cuplikcom - Indramayu - Kepada para pembudidaya tanaman buah dan sayur yang menggunakan sistem hidroponik, jangan panik, teknologi aplikasi alat untuk kontrol nutrisi dan kondisi tanaman kini sudah tercipta.
Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) berhasil mengembangkan Aplikasi Pemantauan Otomatis Nutrisi dan Kondisi Tanaman Hidroponik pada Kelompok Tani Hidroponik di Kabupaten Indramayu.
"Melalui penerapan aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk hidroponik dan dapat membantu dalam pengelolaan monitoring budidaya hidroponik," ungkap Ketua Peneliti dari Polindra, Esti Mulyani, kepada cuplikcom, Senin (26/12/2022).
Pihaknya melakukan pengujian penelitian tersebut dengan Reang hidroponik, salah satu kelompok tani hidroponik yang ada di Blok Karangmalang, Desa Jatisawit Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pengelola Reang Hidroponik telah berkecimpung di sektor pertanian hidroponik sejak tahun 2015, dan mulai konsen menggeluti hidroponik secara total pada tahun 2016. Hingga saat ini, produksi sayurannya telah masuk ke resto, dan market-market modern baik di wilayah Indramayu dan Cirebon.
Menurutnya, budidaya tanaman secara hidroponik memiliki tingkat kesukaran dalam proses pengolahannya. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan dalam bercocok tanam secara hidroponik seperti kualitas air, larutan nutrisi, nilai EC (Electrical Conductivity), pH larutan nutrisi, debit aliran air, kemiringan talang, media tanam dan lain-lain. Pada budidaya tanaman hidroponik, idealnya pemeliharaan dilakukan secara real time.
"Seringkali petani harus melakukan pengontrolan atau monitoring terhadap air nutrisi yang digunakan. Air nutrisi pada hidroponik seringkali mengalami penurunan nilai EC dan ppm yang tidak terlihat oleh kasat mata. Apabila penurunan EC dan ppm ini didiamkan dalam jangka waktu beberapa hari, akan terjadi pengendapan nutrisi sehingga tanaman tidak bisa menyerap nutrisi secara maksimal. Hal tersebut berdampak pada rendahnya kualitas nutrisi pada buah dan sayur yang dihasilkan," jelas Esti.
Pada penelitian tersebut, pihaknya menggunakan metode Agile Software Development (ASD). ASD merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang dapat mengakselerasikan perubahan dalam proses pembuatan perangkat lunak. Akselerasi ASD dilakukan dalam mengelola perubahan prioritas dan meningkatkan produktivitas.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian pada tanaman hidroponik dengan menghubungkan semua subsistem yang telah dibuat dan dihubungkan menjadi satu sehingga menjadi sebuah sistem kontrol yang kompleks. setelah digabungkan, selanjutnya diintegrasikan pada tanaman hidroponik yang nantinya sistem kontrol tersebut akan digunakan untuk mengendalikan penyiraman pada tanaman hidroponik.
Pada sistem kontrol tersebut terdapat 2 mikrokontroler yaitu Arduino dengan NodeMCU 8266, dimana kedua mikrokontroler ini saling terhubung menggunakan komunikasi serial.
Arduino, yakni untuk memproses data dari tiap-tiap komponen yang diperlukan seperti sensor TDS, PH, DS18B20 dan lain-lainnya.
Sementara NodeMCU 8266, untuk mentransmisi data hasil pemrosesan dari arduino ke internet menggunakan modul WiFi dari NodeMCU-nya.
"Sensor PH dan Sensor TDS ini akan melakukan pengecekan terhadap air serta nutrisi yang telah di set nilai yang pas oleh sistem," terang Esti.
Apabila kadar air, lanjut Esti, kekurangan nutrisi bagi tumbuhan tersebut, maka relay akan terbuka dan pompa akan mengambil isi nutrisi tersebut dan dimasukkan kedalam air bagi tumbuhan hidroponik tersebut.
"Untuk pengkondisian dari tumbuhan kami menyediakan sensor suhu untuk mengukur suhu ruangan pada tanaman hidroponik dan dapat dimonitoring melalui LCD atau di aplikasi berbasis website tersebut," pungkas Esti.
Dengan demikian maka Jurusan Teknik Informatika Polindra dapat mengimplementasikan Teaching Factory yaitu pengembangan dari unit produksi dalam penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada sehingga alat yang sudah diciptakan dapat diproduksi kembali agar dapat dimanfaatkan oleh para petani hidroponik secara menyeluruh.