Pihak BI saat berkunjung ke Indramayu (Cuplikcom/Apip)
Cuplikcom - Indramayu - Ancaman krisis global, baik pangan maupun energi dampak dari ketidakpastian geopolitik banyak dibicarakan diberbagai ruang dan media. Faktor utama dari ketidakpastian global, diduga dari adanya perang baru, rekor inflasi, dan bencana terkait iklim.
Lantas, apa saja yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi situasi krisis global (resesi ekonomi) tersebut ?. Berikut kata Bank Indonesia Cabang Cirebon.
Disela-sela waktunya dalam mendampingi Bupati Indramayu Nina Agustina pada acara Launching Pasar Murah dan Peletakan Batu Pertama Revitalisasi/Pembangunan Pasar Daerah Losarang, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Cirebon memberikan imbauan untuk masyarakat dalam menghadapi situasi krisis global.
"Imbauan kepada masyarakat, masyarakat tidak perlu panik, dan tetap dalam pengendalian inflasi itu tadi, salah satu upaya yang disampaikan oleh ibu Bupati Indramayu, masyarakat agar melakukan urban farming, bagaimana memanfaatkan lahan-lahan kosong yang tidak terpakai untuk menanam tanaman pangan," kata Hestu Wibowo Kepala Perwakilan BI Cirebon kepada cuplik.com, Rabu (4/1/2023).
Seperti untuk kebutuhan sehari-hari, cabai, tomat, sehingga masyarakat tidak harus beli dipasar, jadi tingkat kebutuhan tidak terlau tinggi, jadi untuk kebutuhan cabai, tomat bisa diperoleh dari cara urban farming ditanam dipekarangannya atau halamannya masing-masing. Sambungnya
Selanjutnya, Hestu menyampaikan untuk masyarakat tidak perlu panik, dan dirinya meyakinkan bahwa Bank Indonesia selalu menggelorakan dan menularkan kepada masyarakat untuk optimisme dalam menghadapi harapan ke depan.
"Tetap optimis, ke depan inshallah mudah-mudahan lebih baik dari tahun sebelumnya" ujarnya
Selain memberikan imbauan bagi masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi, Hestu juga memberikan kiat bagi komunitas UMKM dalam menghadapi situasi ketidakpastian ekonomi tersebut.
"Untuk UMKM juga sama, kita tetap optimis bahwa ke depan akan lebih baik, selanjutnya UMKM agar tetap terus berinovasi. Dan yang paling penting dalam pengembangan UMKM, kita berharap semua UMKM sudah bisa dengan era sekarang teknologi, semua harus memanfaatkan teknologi digital"
"Jadi mulai dari produksi, pemasaran, sistem pembayaran, kita berharap semua UMKM sudah terhubung dengan digitalisasi dalam rangka dapat bersaing dan mudah-mudahan cepat naik kelas. UMKM Indramayu mudah-mudahan sih bisa, bukan hanya sebagai jago kandang di Indramayu, tapi juga bisa memperluas ke luar daerah bahkan bisa menjadi komoditas orientasi ekspor" pungkasnya
Seperti diketahui, dalam menghadapi tekanan inflasi Bupati Indramayu Nina Agustina menggelar kegiatan pasar murah serentak dengan menyebar 20.495 paket sembako harga murah yang bisa dibeli oleh masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama pula, Bupati Nina pun menekankan pentingnya pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pekarangan dan halaman untuk ditanami dengan tanaman pangan seperti cabai, tomat, sawi dan lain sebagainya. Bahkan untuk mengenai hal ini, Bupati Nina Agustina telah membuat program bernama Pusat Pangan (Puspa) yang wajib dijalankan oleh jajarannya (Camat dan Kuwu) serta lebih besarnya agar program Puspa inj dapat dikuti juga oleh masyarakat Indramayu sebagai bagian cara untuk menekan inflasi daerah.