Ketua PCNU Indramayu, Kiai Muhammad Mustofa saat beri sambutan di acara Pelatihan Operator Ponpes (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Lembaga Rabithah Ma'had Islamiyah (RMI) PCNU Indramayu gelar Pelatihan Operator Pondok Pesantren se Indramayu. Kegiatan tersebut guna memberikan kapasitas pesantren dalam menghadapi era digital saat ini.
Acara digelar oleh Lembaga Rabithah Ma'had Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama PCNU Indramayu, di Aula Gedung Dakwah PCNU Indramayu, Selasa (28/2/2023).
Dihadiri oleh Pemkab Indramayu, Kemenag, Polres, Baznas, Unilever, Bank BJB, Bank Muamalat, dan seluruh perwakilan sejumlah 169 Pondok Pesantren yang berada di Indramayu. Acara dibuka oleh ketua PCNU Kabupaten Indramayu, Kiai Muhammad Mustofa.
Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, Kiai Muhammad Mustofa, memberikan amanat akan pentingnya peran pesantren di tengah perubahan-perubahan dunia di berbagai aspek.
"Pengelola pesantren perlu memahami Esensi fungsi pesantren, pendidikan moral di pesantren, dan menjadikan pesantren sebagai NU kecil dan NU sebagai pesantren besar," tutur Kang Mus dalam sambutannya.
Sementara, Ketua Lembaga RMI PCNU Kabupaten Indramayu, H Azun Mauzun, menjelaskan, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas bagi pengelola pesantren agar dapat mengikuti zaman di era digital saat ini.
"Pesantren jangan sampai ketinggalan zaman. Kita harus siap menghadapi era digital sarang ini," tegas Azun.
Ayah Azun, Sapaan akrabnya, sekaligus juga sebagai ketua Forun Pondok Pesantren (FPP) Indramayu ini menginginkan agar para pengelola pesantren juga bisa profesional dan kompeten dalam mengelola pesantren, misalnya terkait pengelolaan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) yang ada di Pemerintah Kabupaten.
"Saatnya pesantren harus dikelola secara profesional. Pondok pesantren jug harus terdaftar dan terdata secara resmi," tandas Azun.