Suyanto, Kades desa Jumbleng kec Losarang Indramayu yang sukses berternak sapi (Cuplikcom/Apip)
Cuplikcom - Indramayu - Kepala Desa (Kades) atau biasa disebut dengan kata Kuwu di wilayah Kabupaten Indramayu ternyata bukan semata-mata mahir mengelola Pemerintahan saja, tapi lebih daripada itu ada salah satu bidang di luar Pemerintahan yang bisa sukses dikelola atau dikerjakan juga oleh seorang Kuwu.
Seperti salah satunya adalah Suyanto, Kuwu Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu terlihat sukses berternak penggemukan sapi dengan modal sendiri tanpa bantuan dari pemerintah.
Dengan kandang ukuran sekitar 5 x 20 meter disekitar rumahnya, Suyanto berhasil menggemukan sapi sebanyak 11 ekor. 5 ekor sapi siap jual dengan umur sekitar 2 tahun lebih dan 6 ekor sapi bakalan umur sekitar 6 bulanan yang terlihat gemuk dan sehat badannya.
"Saya beternak sapi ini sudah 1,5 tahun. Alhamdulillah, masih diberikan rejeki dari ternak sapi ini, walaupun awal saya terjun berternak sapi ini sewaktu lagi ramai-ramainya kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku)," ucap Suyanto kepada cuplik.com, Jumat ( 19/5/2023).
"Pertama saya modal nekad melihat kesempatan pada waktu itu harga sapi lagi pada turun karena PMK," imbuhnya.
Menurut Suyanto, melihat ada kesempatan sewaktu ramainya kasus PMK, dan harga sapi sedang turun, insting bisnis peternakan sapi itu muncul lalu dirinya mencoba membeli beberapa anakan sapi (pedet).
"Pertama kali saya membeli beberapa sapi pedet dan sapi remaja. Sesampainya pesenan sapi saya tersebut, saya rawat dan beberapa hari kemudian ada relasi dan orang-orang yang mau membeli sapi yang saya rawat tersebut" jelasnya.
"Alhamdulilah, saya dapat untung dari penjualan itu. Seterusnya saya mendapatkan kemudahan dalam belanja sapi oleh para petani sapi yang ada di daerah Nganjuk, Jawa Timur. Saya diberi kepercayaan untuk mengambil sapi dulu, dan bisa bayar setelah sapi laku terjual" katanya.
Dalam perbincangannya, Suyanto pun menyampaikan, bahwa berternak sapi khususnya penggemukan sapi itu tidak terlalu rumit. Apalagi sumber pakan sapi masih tersedia disekitar lingkungannya.
"Kalau menurut saya penggemukan sapi itu tidak terlalu rumit, yang penting ada kemauan. Terus juga untuk pakan sapi diwilayah kita ini masih banyak tersedia, apalagi itu jerami padi, daripada dibakar itu bisa kita manfaatkan sebagai makanan sapi", terangnya.
"Harapan saya, peternakan sapi saya bisa maju berkembang. Dan untuk masyarakat umum khususnya masyarakat wilayah Kecamatan Losarang, bisa mencoba berternak sapi. Selain bisa membantu mengatasi sampah jerami padi, berternak sapi pun bisa meningkatkan perekonomian keluarga. Anggap saja ternak sapi ini seperti tabungan" pungkasnya.