Camat Losarang saat pantau soal air untuk petani (Cuplikcom/Apip)
Cuplikcom - Indramayu - Memasuki masa tanam padi kedua (musim gadu), petani sangat membutuhkan pasokan air guna persiapan menanam padinya. Kebutuhan pasokan air untuk pertanian yang dibutuhkan oleh petani tersebut, tampak serius diupayakan oleh berbagai pihak, salah satunya adalah Pemkab Indramayu.
Seperti yang dilakukan oleh Camat Losarang, Kabupaten Indramayu. Atas perintah dan arahan Bupati Indramayu Nina Agustina, Camat Losarang tampak sangat peduli melakukan monitoring kebutuhan pasokan air untuk pertanian wilayah Kecamatan Losarang.
Tanpa melihat waktu siang dan malam, Camat Losarang terus lakukan monitoring pada kegiatan pemasokan kebutuhan air pertanian yang sedang dilakukan oleh para petani.
"Saya sudah memonitoring kebutuhan air untuk pertanian areal lahan wilayah Kecamatan Losarang sejak dari tanggal 1 Juni yang lalu," ucap Boy Billy Prima, S.STP. Camat Losarang kepada cuplik.com, Senin malam (5/6/2023).
Kebutuhan pasokan air ini adalah untuk persiapan tanam di musim gadu. Dan petani wilayah Kecamatan Losarang saat ini sangat membutuhkan sekali pasokan air untuk lakukan kegiatan persemaian padi dan lain sebagainya. Tambahnya
Ketika terpantau saat giat monitoring malam-malam di Pintu Air BT 19 yang ada di Desa Manggungan, Kecamatan Terisi, tampak Camat Boy berdiskusi dengan para petani yang sedang lakukan pengawalan air pertanian.
Dalam diskusi pada malam hari itu, Camat Losarang menyampaikan himbuan kepada para petugas P3A Mitra Cai dan petani khususnya wilayah Kecamatan Losarang agar tetap bersabar, dan dirinya pun juga memastikan kepada para petani bahwa upaya dari Pemerintah Kabupaten Indramayu soal pasokan air untuk pertanian akan diupayakan semaksimal mungkin.
"Kami menghimbau kepada para petani, bahwa pertama jangan melakukan bobokan diluar saluran induk yang sudah dibuat oleh pekerja proyek. Yang kedua, kita sama-sama patuhi jadwal yang telah ditentukan oleh pengamat pengairan supaya semuanya bisa terbagi" ungkapnya.
Sementara, salah satu perwakilan petani yang sedang lakukan pengawalan jatah gilir air menyampaikan harapan dan beberapa kendalanya yang dihadapi saat memproses suplai air pertanian.
"Sampai malam ini air pasokan belum nyampai ke RJ 1 dan RJ 2, kendalanya debit air masih kecil. Kami berharap dimusim gadu yang kedua ini bisa panen seperti tahun yang lalu" kata Durokman petani asal Desa Ranjeng.