"Jangan sampai ada modus dalam politik kita yang menghalalkan segala cara untuk kepentingan kekuasaan dengan dalih untuk menegakkan hukum tapi sebetulnya adalah tindakan politis," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di rumah Mega, Jl Teuku Umar, Jakarta, Minggu (26/4).
Dikatakan Fadli, ada upaya dari pihak yang berkuasa untuk melakukan modus politik memecah belah partai-partai dengan melakukan penangkapan-penangkapan. "Karena ini catatan yang bisa merusak tatanan demokrasi kita. Dan ini (perpecahan) terjadi pada sejumlah parpol demi untuk kekuasaan lalu menghalalkan segala cara, ini yang menjadi konsen kita," ujarnya.
Pernyataan Fadli Zon ini terkait dengan fenomena beberapa ancaman dan tindakan penangkapan politisi yang mengakibatkan perpecahan partai menjelang koalisi. Hal ini terkait dengan penangkapan politisi PPP Erman Pangkapi beserta empat orang lainnya, Sabtu malam di Hotel Novotel, Bogor, saat sedang ada pertemuan PPP terkait kasus dugaan korupsi.
"Kalau tentang penangkapan ini, jangan sampai kasus hukum dijadikan dalih untuk memecah belah partai demi kekuasaan karena momentum penangkapan baru sekarang," ujarnya
Menurut Fadli, pernyataan sikap bersama antara Gerindra dan PDI-P, terutama menyoroti permasalahan DPT, khususnya pelanggaran-pelanggaran maupun kecurangan yang terjadi di pemilu. "Dan ini akan berlanjut, selain membicarakan kemungkinan koalisi. Kita menginginkan ada satu pertemuan-pertemuan yang rutin, tindak lanjutnya pada Selasa malam," jelasnya.
Prabowo bertemu Megawati sekitar dua jam, tetapi tak memberikan komentar apa pun. Pernyataan kepada wartawan diwakilkan kepada Fadli Zon.
Dalam pertemuan itu, menurut Fadli Zon, belum dibicarakan apakah Prabowo diajukan mendampingi Megawati sebagai cawapresnya. "Ya itu nantilah, kita akan bicarakan lagi," katanya.