Lokasi cor jalan gang Desa Pabean Ilir. (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Indramayu - Pembangunan betonisasi jalan gang RT 004 RW 001 Desa Pabean Ilir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu diduga kuat sarat korupsi. Pasalnya ada indikasi pada saat pelaksanaan ketebalan beton dicuri.
Menanggapi dugaan tersebut, tokoh anti korupsi Indramayu, Herindoko mengungkapkan melihat fenomena pembangunan jalan dengan cor beton ini memang sangat riskan untuk diselewengkan apalagi lokasinya berada di desa.
Ia menuturkan yang sering terjadi adalah minimnya pengawasan dan terjadinya kesewenang-wenangan pihak desa yang memanfaatkan dana desa untuk meraup untung dari pembangunan yang ada di desa.
Salah satunya pembangunan infrastruktur desa yang mudah disalah gunakan untuk kepentingan pribadi dengan mengurangi atau dugaan mencuri ketebalan beton.
"Oknum pihak desa salah mengartikan bahwa dana desa adalah milik kepala desa, namun sebaliknya dana desa merupakan dana dari pemerintah yang peruntukannya untuk masyarakat," kata Herindoko, Kamis (06/07/2023).
"Apalagi anggaran pembangunan infrastruktur itu bersumber dari pemerintah. Mengingat pada pembangunan beton ini, pihak desa kemungkinan besar sudah semena-mena dalam menggunakan dana desa. Artinya pembangunan itu tidak sesuai spek dan ukuran ketebalan betonnya bermasalah," sambungnya.
Hal ini terjadi karena minimnya pengawasan dan kurangnya terhadap edukasi masyarakat untuk bagaimana dalam mengawasi pembangunan yang menggunakan uang negara.
"Masyarakat harus melek, bahwa dana desa adalah dana yang dikucurkan pemerintah untuk membangun desa dan untuk masyarakat desa. Dana desa bukan milik pribadi kepala desa melainkan milik masyarakat desa," imbuh dia.
Pihaknya meminta kepada pihak terkait agar turun tangan menindak lanjuti dugaan penyelewengan yang terjadi pada pembangunan cor jalan gang tersebut.
Seperti diketahui, anggaran pengecoran jalan tersebut bersumber dari Dana Desa tahap 1 tahun 2023 dengan spek panjang jalan 195 meter, lebar jalan 1,6 meter dan tebal jalan 10 centimeter dengan menghabiskan anggaran Rp95.510.000,-.
Hingga berita ini diunggah, belum ada pihak terkait yang dimintai keterangan.