Pimpinan Pondok Pesantren Moderen Gontor, KH Syukri Zarkasy, saat dihubungi dari Jakarta, Ahad, mengatakan, sosok Hidayat Nurwahid yang juga alumni Gontor merupakan pribadi yang terdidik sebagai pemimpin sejak belajar di pondok pesantren.
"Dia itu punya kesungguhan, `mujahadah` dan mau belajar untuk setiap tugas yang dihadapi. Kita optimistis dia bisa dan mampu menjalankan tugas sebagai wakil presiden," katanya.
Ia menambahkan, bangsa Indonesia perlu pemimpin yang memberikan keteladanan, kejujuran, bebas KKN, sederhana, dan bersih, tidak pernah terlibat korupsi.
"Hidayat Nurwahid memiliki sifat-sifat itu dan masyarakat pun menginginkan pemimpin yang seperti itu," katanya.
KH Syukri Zarkasy menambahkan, dalam pergaulan Hidayat juga dikenal supel dan mau bergaul dekat dengan semua kalangan. "Bahkan, saya di rumahnya juga pernah tahlilan sama-sama," katanya.
Selain itu, katanya, ayahanda SBY juga alumni Gontor. "Jadi, bagi kami, SBY itu sudah termasuk keluarga Gontor, bukan sekadar keluarga alumni," katanya.
Karena itu, lanjutnya, Pondok Pesantren Gontor di seluruh Tanah Air mendukung duet SBY-Hidayat.
Berakhlak baik
Senada dengan pendapat itu, pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor, Habib Segaf bin Abubakar mengatakan, bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang terampil, sabar, dan berakhlak mulia.
"Hidayat Nurwahid itu seorang doktor alumni Universitas Madinah Arab Saudi yang berakhlak baik, tidak suka mencela orang lain, jujur, dan sederhana. Banyak rakyat yang menyenangi sosok Pak Hidayat, termasuk saya dari pesantren yang bukan orang partai," katanya.
Habib menyebut pemikiran-pemikiran Hidayat Nurwahid tentang kenegaraan dan demokrasi juga cukup baik sebagai landasan untuk membangun pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.
"Pesantren saya mendukung Pak Hidayat, dan saya kira para ulama juga akan mendukung," katanya.