Rapat Pemcam Gabuswetan soal pertanian (Cuplikcom/Apip)
Cuplikcom - Indramayu - Areal persawahan yang ada di wilayah Desa Gabuskulon dan Desa Gabuswetan, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu terancam gagal panen karena kurangnya pasokan air.
Tanaman padi yang sudah berumur lebih dari sebulan itu, tampak berdiri ditanah sawah yang kering dan mulai terlihat retak-retak. Melihat keadaan areal sawah yang kondisinya demikian, Camat Gabuswetan segera dengan beberapa stakeholder lainnya gelar rapat koordinasi (Rakor) terbatas untuk membahas penyelamatan tanaman padi yang ada di Desa Gabuswetan dan Desa Gabuskulon.
"Kondisi pertanian di Desa Gabuskulon dan Gabuswetan sudah mulai mengkhawatirkan karena kurangnya pasokan air. Dan luasan yang terdampak kurangnya pasokan air itu ada sekitar 400 hektaran lebih," kata Drs. Muhtarom Camat Gabuswetan kepada cuplik.com, Selasa (1/8/2023).
Demi menjaga keberhasilan produksi pangan yang ada di wilayah Kecamatan Gabuswetan, maka kami berembuk untuk lakukan penyelamatan lahan tanaman padi yang ada didesa tersebut. Lanjutnya
Dalam Rakor terbatas penyelamatan tanaman padi, tampak hadir jajaran Pemcam Gabuswetan, PJT 2, Pengamat Pengairan, Kuwu Kedungdawa beserta Lurah dan Raksabumi, Kuwu Gabuskulon beserta Lurah dan Raksabumi dan Kuwu Gabuswetan juga beserta Lurah dan Raksabuminya.
"Hasil dari Rakor ini yaitu ketiga Kuwu sepakat untuk lakukan langkah penyelamatan tanaman padi yang ada di Gabukulon dan Gabuswetan" ucap Camat Gabuswetan
"Adapun langkah penyelamatan tersebut adalah mulai dari Hari Kamis, Jumat dan Sabtu sepanjang aliran sungai sekunder Kandanghaur dari Kedungdawa sampai ke pintu air Gabuskulon tidak diperkenankan adanya penyedotan air pakai mesin pompa atau dibelokan kemanapun. Air pada waktu hari tersebut, akan dialirkan langsung menuju sampai ke Kaliasin. Dan Rabu (hari ini) kita akan sosialisasikan ke seluruh petani" pungkasnya