Rujak di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat ini sudah terkenal sejak tahun 50-an. Menurut pemilik kedai ini, nama Shanghai terkenal karena kedai itu berada di depan Bioskop Shanghai yang kini jejaknya tak terendus lagi.
Rujak Shanghai ternyata ada kemiripan dengan rujak cingur khas Jawa Timur. Sayur yang dominan pada rujak cingur adalah kangkung, tauge, ketimun, kedondong, irisan tempe/tahu goreng, dan cingur (bagian hidung sapi). Sausnya dari petis udang dibumbui cabe.
Sedangkan Rujak Shanghai juga memakai kangkung yang dicelup sebentar dalam air panas. Pengganti cingur adalah cumi rebus yang dipotong-potong. Kemudian disiram dengan kuah kental dari rebusan cumi dan ebi, tanpa cabe. Rasanya manis.
Semua bahan diaduk hingga rata tercampur. Inilah yang membuat bumbu meresap. Rasa asem, manis dan asin berbaur menjadi satu.
Dalam Rujak Shanghai juga ada ubur-ubur yang dipotong kecil-kecil. Untuk satu porsi makanan ini dijual dengan harga Rp 20.000.