Proses pengecoran jalan desa di Desa Karanganyar Pasekan Indramayu. (Foto: istimewa)
Cuplikcom - Indramayu - Sepanjang 580 meter jalan Desa di Desa Karanganyar Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu dilakukan pembangunan dengan betonisasi.
Anggaran beton jalan tersebut bersumber dari Dana Desa tahun 2023, Bantuan Propinsi Jabar tahun 2023 dan Banprop Jabar Non Reguler tahun 2023. Dengan pelaksana kegiatan TPK Pembangunan Desa Karanganyar.
Dari pantauan cuplikcom dilapangan, sebelum dilakukan pengecoran. Jalan diurug dengan batu dengan permukaan yang lumayan tinggi. Bekisting papan kanan kiri terpendam tertutup plastik dan ada titik jalan yang sengaja tidak diurug dengan batu.
Hal tersebut ditengarai sengaja dilakukan untuk mengurangi kualitas jalan beton. Ketebalan beton tersebut disinyalir berkurang dan titik jalan yang tidak diurug adalah titik yang sudah ditentukan untuk proses coring atau lab.
Ketinggian urugan batu saat dilakukan pengukuran sekitar 6 cm hingga ada titik terparah hingga 10 cm. Hal ini diduga kuat untuk mengurangi ketebalan beton sehingga tebal jalan bermasalah.
Pada saat coran beton dicolok dengan alat ukur, hasilnya mencengangkan bekas material semen yang nempel di alat ukur dengan kayu dan meteran hasil ketebalan jalan tersebut rata-rata hanya 5 cm.
Sementara menurut spesifikasi ketebalan jalan beton tersebut adalah 0,15 meter atau tinggi beton 15 cm. Namun pada saat diukur ketebalannya hanya 5 cm, hal ini ada dugaan kehilangan ketebalan jalan hingga 10 cm.
Sementara, titik yang tidak diurug dengan batu adalah titik yang diduga sengaja dipersiapkan untuk titik coring. Sehingga pada saat proses coring hasilnya tetap sesuai dengan spesifikasi ketebalan jalan yaitu 15 cm.
Menanggapi dugaan penyimpangan pembangunan jalan beton tersebut, tokoh anti korupsi Indramayu, Herindoko angkat bicara. Ia mengatakan teknis pembangunan jalan beton dengan cara mengurug jalan dengan batu, bekisting yang terpendam dan titik jalan yang tidak diurug dengan batu. Hal itu mencerminkan jelas terjadinya dugaan penyimpangan dalam pembangunan jalan beton tersebut.
Herindoko mengatakan dari hal yang dilakukan pada proses pelaksanaan itu ada dugaan kuat terjadinya pencurian ketebalan beton hingga hasilnya kualitas jalan bermasalah. Kondisi jalan tersebut akan cepat rusak dan pecah.
"Ada indikasi pencurian ketebalan beton pada saat pelaksanaan. Jalan tersebut sepertinya bakal tidak bertahan lama, karena ada dugaan kuat ketebalan beton yang bermasalah. Tidak berapa lama lagi jalan akan cepat rusak dan pecah," kata dia, Kamis (10/08/2023).
Dia menduga hal tersebut terjadi karena minimnya pengawasan dari pihat yang terkait. Alhasil pada saat pelaksanaan pihak yang mengerjakan diduga sengaja untuk berbuat curang dengan mengurangi ketebalan beton.
"Pada saat pelaksanaan sepertinya pengawasan tidak dilakukan dengan maksimal. Sehingga yang mengerjakan leluasa berbuat sesuka hatinya dengan tujuan meraup untung yang besar tanpa memperhitungkan kualitasnya," kata dia.
Herindoko menegaskan untuk mengetahui hasil ketebalan beton yang sesungguhnya adalah dengan melakukan proses coring dengan titik yang diacak.
"Coring dengan acak adalah tindakan yang sederhana tapi jelas untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi. Karena ada titik jalan yang tidak di urug, itu adalah titik yang sengaja dimanipulasi agar sesuai dengan spek ketebalan beton," ungkapnya.
"Jadi harus digeser titiknya agar mengetahui ketebalan jalan yang sebenarnya. Sesuai spek atau tidak dibuktikan dengan ini," sambungnya.
Dirinya juga meminta kepada pihak yang berwajib untuk turun tangan dan menindak terjadinya dugaan penyimpangan pada pembangunan jalan dengan betonisasi di Desa Karanganyar itu.
"Ini jelas ada dugaan penyimpangan dan indikasi pencurian ketebalan beton. Kami meminta aparat penegak hukum untuk turun kelapangan dan melakukan penyelidikan lebih lanjut," tukasnya.
Seperti diketahui, pembangunan betonisasi tersebut bersumber dari beberapa anggaran diantaranya, Beton jalan desa blok II Rt 12 Rw 04 panjang 210 meter X lebar 2,5 meter X 0.15 meter, anggaran Rp139.750.000 dari Dana Desa tahun 2023.
Beton jalan Desa blok rades - sayun panjang 246 meter X lebar 2,5 merr X tinggi 0,15 meter, dengan anggaran Rp200.000.000 dari Banprop Non Reguler tahun 2023.
Dan Beton jalan sukarna rt 09 rw 03 panjang 124 meter X lebar 2,5 meter X tinggi 0,15 meter, memakan Rp 84.500.000 dari Banprop Jabar 2023. Hingga berita ini diunggah belum ada konfirmasi dari pihak yang terkait.