Hamid Karzai Janji Ubah UU Perkawinan

Cuplik.Com - KABUL — Presiden Afganistan Hamid Karzai, Senin (27/4), berjanji untuk mengubah UU Perkawinan negeri itu yang dikritik banyak kalangan internasional sebagai undang-undang yang melanggar hak asasi manusia.

Seperti diberitakan, undang-undang perkawinan yang baru mendapat persetujuan bulan lalu itu dikritik banyak kalangan karena memberi kebebasan kepada suami untuk meminta istri melayaninya di ranjang empat hari sekali, meskipun sang istri sedang sakit atau sedang tidak bisa melayani.

Dalam undang-undang itu juga disebutkan secara rinci kapan dan untuk keperluan apa seorang istri boleh keluar rumah seorang diri.

UU itu sebenarnya hanya akan diberlakukan di negara bagian Shiites yang berpenduduk tak lebih dari 20 persen dari total penduduk Afganistan yang 30 juta jiwa. Meski demikian, keberadaan UU itu dikhawatirkan menjadi awal bagi kembalinya pengekangan terhadap perempuan, seperti pernah dilakukan rezim Taliban (1996-2001). Ketika itu, perempuan diwajibkan mengenakan burka yang menutup seluruh tubuhnya, kecuali mata. Kaum perempuan juga dilarang keluar rumah tanpa didampingi lelaki yang menjadi muhrimnya.

Terhadap undang-undang yang dinilai diskriminatif bagi perempuan itu, sejumlah negara mengecamnya. Presiden AS Barrack Husein Obama bahkan menyebut UU itu menjijikkan.

Menanggapi kecaman dunia itu, Presiden Hamid Karzai beberapa waktu lalu sudah berjanji akan mengubahnya, tetapi pernyataannya hari ini merupakan pernyataan paling tegas.

"Amandemen akan segera dilakukan. UU itu tidak akan melawan hak asasi, khususnya hak asasi masyarakat Afganistan," kata Karzai kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers bersama PM Inggris Gordon Brown, Senin. Brown sendiri menyatakan telah mendiskusikan UU kontroversial itu dengan Karzai.