Nama Cawapres PKS Sodorkan ke SBY Secara Tertutup

Cuplik.Com - JAKARTA: Rapat Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diikuti 96 anggotanya di Hotel Bidakara, Jakarta, menetapkan empat keputusan dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2009 mendatang.

"Kami memutuskan, satu dalam Pemilihan Presiden 2009, PKS memutuskan berkoalisi dengan SBY dan Demokrat jika ada kesepakatan," ujar Ketua Majelis Syuro PKS Ustaz Hilmy Aminuddin, dalam keterangan persnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (26/4/2009).

Landasan koalisi PKS, adalah plat form yang akan disetujui Tim Lima PKS dan Tim Sembilan dari Partai Demokrat. "Akan ada kontrak politik yang dibuat dalam rangka keberpihakan kepada bangsa dan negara," kata Hilmy.

Ketiga, dengan pertimbangan etika, terkait calon wakil presiden SBY, PKS akan menyampaikan nama -nama calon wakil presiden dalam amplop tertutup langsung kepada SBY.

"Keempat ,Tim Lima akan melakukan komunikasi politik untuk melakukan negosiasi dengan Tim Sembilan," tambahnya.

Jika amplop ditolak apa tetap akan berkoalisi dengan Demokrat. "Kontrak politik PKS dan Demokrat tidak dalam bentuk hitam -putih artinya kalau tidak disetujui akan ada pembicaraan lain," tegasnya lagi.

PKS tidak akan secara resmi mengumumkan nama-nama itu. Hilmy pun enggan memberi sedikit bocoran apakah ada kalangan professional yang diajukan PKS.

"Supaya tidak vulgar tidak kami sampaikan namanya juga amplop tertutup," jawabnya diplomatis.

Sementara itu Sekjen PKS, Anis Matta menyatakan maksud PKS mengajukan nama calon wakil presiden dengan amplop tertutup dilakukan untuk meredam kegaduhan politik.

"Amplop tertutup, ini kan sistem presidensil jadi presiden punya hak prerogatif. Tapi sebagai partai peserta koalisi PKS juga punya hak mengajukan nama, tapi kami tidak ingin ada kegaduhan. Jadi untuk menjaga itu kami tidak menyebut nama - namanya," tambah Anis.

Ada berapa orang dalam amplop? " Lebih dari satu nama yang jelas, ada beberapa nama," jawabnya. Amplop tertutup itu nanti diberikan Tim Lima kepada SBY pekan ini.

Tim Lima terdiri dari Ketua Tifatul Sembiring, Mahfud Shiddiq, Ketua Dewan Syariah Pusat Surachman Hidayat, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Suharna Surapranata, dan Suripto.