JAKARTA: Sebanyak 25 Ketua Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar meminta Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Jusuf Kalla mengajukan enam nama kader Partai Golkar sebagai calon wakil presiden yang akan berkoalisi dengan Partai Demokrat. Enam nama itu diajukan apabila Kalla yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai calon presiden dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai Golkar beberapa waktu lalu tidak bisa menjalankan mandat penuh rapimnasus tersebut hingga sampai waktunya.
Oleh sebab itu, diajukanlah enam nama alternatif sebagai calon wapres pengganti. Secara berurut-urut enam nama kader Partai Golkar itu adalah anggota Dewan Penasihat Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung, Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Ketua DPD Gorontalo Fadel Muhammad dan Ketua Dewan Penasihat Surya Paloh. Nama-nama yang diusulkan merupakan nama-nama yang muncul dalam saringan yang dilakukan DPD.
Demikian salinan surat yang disampaikan Kalla dan sempat dibaca oleh Kompas, Senin (27/4) malam. Surat tersebut disampaikan kepada Kalla pada Senin sore. Surat sebanyak tiga lembar itu, dua lembarnya merupakan daftar nama Ketua DPD yang telah menandatangani surat tersebut. Sejumlah DPD yang ikut menandatangani surat tersebut di antaranya DPD Sulawesi Tenggara, DPD Lampung, DPD Nangroe Aceh Darussalam (NAD), dan DPD Sulawesi Barat.
Menurut Ketua DPD Maluku Utara Achmad Hidayat Mus, surat yang ditandatangani rekan-rekannya itu merupakan cerminan kecintaan rekan-rekannya terhadap Partai Golkar. "Karena cintanya mereka khawatir Partai Golkar tidak bisa mengajukan capresnya sehingga diajukan enam nama tersebut," ujar Achmad.
Namun, sayangnya, menurut Achmad, nama-nama dalam surat itu diajukan di luar forum resmi Partai Golkar sebagaimana diamanatkan dalam AD/ART Partai Golkar.
Sementara, Fadel Muhammad, yang menandatangani surat DPD mengaku keadaan Partai Golkar tengah rumit dan tidak jelas, sehingga meminta pers menunggu saja keterangan resmi Partai Golkar.
Fadel agak marah saat ditanya pers karena pernyataannya baru-baru ini tidak dikutip oleh media massa. Saat ditanya, Fadel baru saja bertemu dengan Kalla. Fadel kemarin, seusai rapat pengurus harian Partai Golkar dengan DPD menyatakan Kalla diberi mandat penuh untuk melakukan komunikasi politik dengan partai politik lain termasuk Partai Demkrat di samping juga mencalonkan capres dan berkoalisi dengan PDI Perjuangan.