Kondisi sawah di Kabupaten Majalengka (Cuplikcom/Sunarto)
Cuplikcom - Majalengka - Kemarau panjang entah kapan berakhir, panas di atas suhu rata-rata sangat tinggi.Petani yang sudah mulai tebar tanam hanya bisa berharap mudah mencari sumber air.
Petani yang tergabung dalam kelompok tani sudah berupayah berbagai cara mencari sumber air. Sedangkan sumber mata air dari saluran irigasi tidak bisa menjamin.Di sebabkan ketika air di alirkan spontan berebut sengan petani lainya.
Seperti terjadi di perbatasan Desa Panjalin Kidul Dan Desa Paningkiran, Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka.Petani akhirnya mencari solusi dengan memakai alat Bor.Namun hasilnya sia-sia karena keterbatasan sumber air dan alat.
Manta (67) warga setempat hanya bisa berharap segera turun hujan.
"Di saat musim kemarau panjang seperti ini, sudah jelas sumer air dimanapun sangat susah.Sampai kami memasang bor dengan memakai bahan bakar pertalite, biaya sangat membengkak yang ada lambat laun petani akan terpuruk"ungkapnya saat di wawancara di lokasi persawahan.Selasa (03/10/2023)
Hal senada disampaikan juga oleh Jono (65) warga Desa Paningkiran Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka.Sulitnya sumber mata air di saat kemarau panjang seperti ini sangat di rasakan bagi petani.
"Tidak sulit lagi bahkan air sampai berebut jika saluran air di jalankan karena sumbet tersebut bergilir dengan petani di desa lain.Bahkan ini juga sudah hampir 4 sumber kami ngebor. Masih tetap air tidak memadai, petani saat ini panik dan merugi dengan biaya pengairan membengkak" katanya.