Mantan Direktur Keuangan PT Rajawali Terima Rp970 Juta

Cuplik.Com - JAKARTA: Mantan Direktur Keuangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ranendra Dangin disebut pernah menerima transfer penyetoran uang ke rekening pribadinya senilai Rp970 juta pada 3 Januari 2004.

Hal itu disinyalir terkait dugaan korupsi kerja sama operasi (KSO) perseroan dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam impor gula kristal putih periode 2003-2004. Hal itu diungkapkan karyawan Bank Mandiri, Meidita saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan penggelapan uang operasional RNI dengan terdakwa mantan Direktur Keuangan PT RNI Ranendra Dangin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta,kemarin.

Meidita dalam kesaksiannya mengakui ada penyetoran pada rekening terdakwa.“Tapi saya tidak mengetahui siapa yang melakukan penyetoran,”kata Meidita saat menjawab pertanyaan majelis hakim. Saksi Prabowo,yang juga karyawan Bank Mandiri, memperkuat pernyataan Meidita.

Prabowo menyatakan, Ranendra pernah membeli travel chequesenilai Rp1 miliar pada 11 Januari 2004.“Yang membeli Pak Ranendra dan Agus Subekti,” kata Prabowo. Pada 12 Februari, Ranendra melakukan penarikan Rp1,4 miliar. Kemudian 19 Juli, Ranendra mentransfer dana Rp125 juta ke rekening Ranendra dan Dewi Yustisia pada bank yang lain.

Sementara itu,adik ipar Ranendra, Nila Fera mengaku pernah menerima cek sebanyak tujuh lembar. Totalnya mencapai Rp175 juta. “Uang itu untuk membayar utang kepada ibu saya,” kata Nila. Uang tersebut dicairkan dan kemudian ditransfer ke rekening kakaknya yang lain,Gitawati.

Persidangan sebelumnya,mantan Kepala Divisi Keuangan PT RNI Sri Mulyono juga mengaku pernah menerima bonus berupa travel chaque sebesar Rp175 dari terdakwa Ranendra Dangin.Pemberian itu disinyalir terkait kasus tersebut.Sri Mulyono dalam kesaksiannya mengungkapkan bahwa pemberian uang dalam bentuk travel cheque tersebut merupakan bonus.

Namun,dia mengaku tidak mengetahui alasan mendapatkan bonus itu.“Waktu itu saya dan temanteman menghadap Pak Ranendra dan saya dikasih uang dalam bentuk travel cheque Rp175 juta,”kata Sri Mulyono. Ranendra Dangin sebelumnya didakwa menguntungkan diri sendiri dan orang lain terkait kerja sama itu dengan menerima uang Rp3,83 miliar.

JPU menjeratnya dengan Pasal 3 jo UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ranendra juga didakwa menguntungkan lima orang lainnya sehingga mengakibatkan kerugian negara hingga Rp4,62 miliar.