Tim Polindra saat kembangkan Aplikasi Desa Sehat SIDHeCa (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) berhasil mencetuskan aplikasi berbasis android Desa Sehat dengan nama “SIDHeCa”. Aplikasi ini bertujuan untuk membangun literasi kesehatan di desa khususnya ibu dan anak guna menekan angka stunting. Selasa (14/11/2023).
Aplikasi tersebut dikembangkan melalu program Pengabdian Kepada Masyarakat oleh dosen Polindra yakni Bachtiar Efendi, Winani, Gilar Wisnu Hardi, di desa Tenajar kecamatan Kertasemaya kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Bachtiar Efendi menjelaskan, Desa Tenajar, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu merupakan wilayah berkembang yang memiliki misi meningkatkan pelayanan kesehatan. Desa Tenajar bertekad untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak. Strategi dalam optimalisasi pelayanan kesehatan yang diberikan harus sesuai dengan standar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diharapkan terus meningkatkan kualitasnya.
"Berdasarkan hasil observasi dan pemetaan wilayah menunjukan, adanya kebutuhan masyarakat terkait literasi kesehatan khususnya bagi ibu dan anak dan tindak lanjut penanganan kesehatan," ujar Bachtiar.
Merujuk pada kondisi tersebut, kata Bachtiar, Polindra bermaksud menindaklanjuti permasalahan yang ada dengan menerapkan aplikasi “Desa Sehat” yang berbasis android. Aplikasi ini akan diarahkan pada peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak sehingga menekan angka terjadinya kasus stunting di wilayah Desa Tenajar.
"Pengabdian kepada masyarakat yang bermitra dengan Desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu ini menghasilkan aplikasi berbasis android dan terpusat pada server," jelasnya.
Desa sebagai penanggung jawab terhadap kesehatan warga dan lingkungannya mengelola aplikasi ini.
Aplikasi ini mengumpulkan data-data kesehatan. Instrumen yang digunakan pada aplikasi ini mengadopsi dari instrumen pendataan kesehatan yang telah dikeluarkan oleh kementerian kesehatan yaitu instrumen pada aplikasi keluarga sehat. Namun pada aplikasi ini data dikelola oleh desa sehingga desa mengetahui kondisi kesehatan warga dan lingkungan desanya.
"Pada aplikasi ini juga terdapat komunikasi permintaan pertolongan kepada pihak pemerintah desa ketika warganya membutuhkan pertolongan untuk masalah kesehatannya. Pemerintah desa dalam hal ini dibantu oleh ketua RT, RW, Kader dan Bidan Desa. Bantuan yang diberikan adalah memberikan pelayanan untuk memfasilitasi kesehatan warganya," papar Bachtiar.
Selain itu, pada aplikasi tersebut Kepala desa dapat mengetahui rekapitulasi kondisi kesehatan warganya. Kepala desa dibantu oleh sekretaris desa atau pamong desa dalam memantau kesehatan warganya terlebih dahulu mendaftarkan peran-peran dalam aplikasi ini.
Kepala desa yang dibantu sekretaris desa dan bidan desa memiliki fitur yang lengkap pada aplikasi ini.
Ketua RT/ RW dan kader memiliki fitur pengumpulan data kesehatan dan pelaporan bila ada warganya yang membutuhkan pertolongan untuk dihubungkan dengan pemerintah desa sehingga pemerintah desa dapat memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan warganya.
"Aplikasi ini disebut dengan nama “SIDHeCa” yang merupakan kepanjangan dari System Information District Health Care yang diartikan sebagai Sistem Informasi Desa Sehat. Di dalam aplikasi ini mengumpulkan data kesehatan warga desa Tenajar dan komunikasi pelaporan permintaan pertolongan warga desa kepada pemerintah desa tentang kesehatan," terangnya.
"Aplikasi ini bukan hanya membantu warga desa tetapi juga pemerintah desa dan pihak puskesmas dalam menjalankan program kesehatan. Dan pada aplikasi ini ada fasilitas mencetak hasil dari rekapitulasi data kesehatan desa tersebut," pungkas Bachtiar.