Dosen Polindra saat melakukan Pengabdian masyarakat (Cuplikcom/ist)
Cuplikcom - Indramayu - Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) telah mengembangkan inovasi bisnis penyehat tradisional dengan nama “Masyhur-Manja-Ayu” alias Masyarakat Penyehat Akupresur Aman Nyaman Sejahtera Indramayu. Inovasi tersebut dikembangkan berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap menjaga kearifan lokal yang melekat pada penyehat tradisional.
Hal itu dilakukan atas hasil penelitian pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh para dosen Polindra yakni, Ike Puspitaningrum, Hasim Asyari, dan Suci Nurjanah. Dengan mitra di kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu tahun 2023.
"Pelayanan kesehatan tradisional telah diakui keberadaannya sejak dahulu kala dan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Sampai saat ini pelayanan kesehatan tradisional terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi disertai dengan peningkatan pemanfaatannya oleh masyarakat sebagai imbas dari semangat untuk kembali menggunakan hal-hal yang bersifat alamiah atau “back to nature”," ungkap Ike Puspitaningrum kepada cuplik.com, Kamis (7/12/2023).
Dipaparkan, hasil Riskesdas dari tahun 2010 hingga 2018, masyarakat yang menggunakan upaya kesehatan tradisional makin meningkat menjadi sebesar 44,3%. Hal ini menunjukkan minat masyarakat dalam penggunaan obat tradisional dan upaya kesehatan tradisional meningkat.
Praktik penyehat tradisonal di Kertasemaya belum ada yang mempunyai izin dari dinas kesehatan. Penyehat tradisonal dikenal dari komunikasi mulut ke mulut di masyarakat. Kondisi dan situasi tersebut akan menjadi permasalahan dikemudian hari karena semua ketentuan tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional telah diatur oleh undang-undang.
"Sehingga kami perlu memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para penyehat tradisional. Pembinaan legalitas Penyehat Tradisional di Kertasemaya harus dilakukan karena masih minimnya penyehat tradisional memperoleh wawasan, pengetahuan tentang standart dalam memberikan pelayanan ke masyarakat serta masih belum adanya penyehat tradisional yang memiliki STPT di Kecamatan Kertasemaya," terangnya.
Solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan mitra, berfokus pada tiga komponen yang harus dikembangkan, yakni product, practice, dan practitioners. Ketiga kompenen tersebut dikemas dalam sebuah inovasi bisnis “Masyhur-Manja-Ayu”, dimana inovasi tersebut dikembangkan berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap menjaga kearian lokal yang melekat pada penyehat tradisional.
"Untuk Product, Penyehat tradisional dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan teknik akupresure serta manajemen dalam menerima dan melayani pasien. Sehingga dengan manajemen jasa yang baik, masyarakat akan lebih merasan nyaman dengan pilihan jasa yang ditawarkan," jelasnya.
Sementara Practice, Penyehat tradisional yang memiliki STPT akan memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menerima layanan tradisional empiris karena secara legalitas sudah terdaftar dan terdapat perlindungan hukum antara penyedia layanan dan pelanggan.
"Dan terakhir, Practitioner, yakni dengan peningkatan kompetensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para praktisioner penyehat tradisional dan dapat berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar," pungkasnya.