Menurut GM Corporate Communications XL, Myra Junor pelanggan XL yang pada tahun 2008 berjumlah 26 juta pelanggan turun menjadi 25 juta pelanggan.
"Jumlah tersebut merupakan jumlah pelanggan yang dihapus dari database kami," ujar Myra, Selasa, (28/4/2009).
Selanjutnya, Myra mengatakan kebanyakan pelanggan yang dihapus dari database XL adalah pelanggan yang hanya 'sekali pakai'. XL memberikan waktu sekira 40 hari kepada pelanggan untuk mengisi ulang kartu perdananya, dan jika pelanggan tidak melakukan isi ulang maka kami menganggapnya bukan pelanggan.
"Jadi pelanggan seperti itu yang kami hapus," ujarnya.
Selain itu, XL juga akan menaikkan harga kartu perdana prabayarnya untuk mengantisipasi para pengguna XL yang sekali pakai tersebut.
"Kami masih mengkajinya. Bisa naik, bisa tidak. Hal itu sedang kami diskusikan dan semuanya nanti akan kami jelaskan pada pemaparan hasil kuartal pertama," kata Myra.
Sebelumnya, Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi juga mengatakan hal yang sama, di mana pelanggan XL pada kuartal pertama menurun hingga satu juta pelanggan. Jumlah tersebut merupakan jumlah pelanggan kartu prabayar 'sekali pakai'.
Untuk mengantisipasi hal tersebut XL berencana akan menaikan harga kartu perdana prabayarnya. "Kami menaikan harga SIM card prabayar untuk mengurangi jumlah orang yang membeli kartu perdana XL hanya sekali pakai dan kemudian membuangnya," ujar Hasnul.
Murahnya harga kartu perdana prabayar membuat masyarakat lebih memilih untuk membeli kartu perdana baru ketimbang mengisi ulang kartunya.
Kendati demikian, penurunan jumlah pelanggan itu tidak mempengaruhi XL untuk meraih target jumlah pelanggan sekira 30 juta pelanggan pada akhir 2009 mendatang. XL saat ini juga sedang berencana mencari suntikan dana segar sekira USD400 juta untuk memperbaiki kondisi keuangannya.