Tidak semua hewan bisa merasakan manis, contohnya hal ini terjadi pada kucing, baik yang liar maupun peliharaan. Indra perasa mereka tidak bisa mengecap rasa manis.
Tidak adanya kemampuan ini dikarenakan kerusakan salah satu gen yang mengkodekan rasa manis ke reseptor pada lidah hewan, demikian yang dilansir oleh Live Science, Senin (27/4/2009).
"Sistem indra pengecap pada setiap spesies dan individu di dunia sangat unik, terbagi menjadi beberapa bagian struktur pada reseptor indra pengecap," demikian kata Joseph Brand dari Monell Senses Center, Philadelphia.
Brand dan tim risetnya menguji indra pengecap dari enam spesies yang semuanya termasuk ke dalam jenis hewan karnivora. Keenam spesies yang dianalisa diambil dari dua kebun binatang berbeda di Switzerland di antaranya panda merah, musang, genet, meerkat, cerpelai, dan singa.
Kemudian mereka memberi keenam spesies tersebut enam pemanis alami dan juga buatan. Setiap hewan diberikan kesempatan untuk mencicipi rasa manis dan meminum air putih dalam jangka waktu selama 24 jam. Mereka dibiarkan memilih apa yang ingin mereka cicipi.
Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya singa, dan kucing sama sekali tidak mencicipi pemanis yang disodorkan. Sementara hewan lainnya hanya mencicipi pemanis alami.
Yang mengejutkan, panda merah meminum pemanis buatan jenis aspartame, neotame dan sucralose dalam jumlah yang banyak.
Analisa DNA keenam spesies itu memperlihatkan panda merah memiliki struktur indra pengecap rasa manis yang unik.
"Hal ini menjelaskan bagaimana panda merah mampu mengecap rasa manis dari pemanis buatan," ujar Brand.